Microlino, Mobil Listrik Mungil untuk Masyarakat Perkotaan

19 Agustus 2018 16:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Microlino (Foto: dok. Micro)
zoom-in-whitePerbesar
Microlino (Foto: dok. Micro)
ADVERTISEMENT
Teknologi mobil listrik terus bekembang di seluruh dunia. Efisiensi adalah kata kunci yang menjadi pedoman utama dalam membuat mobil listrik. Oleh sebab itu di kebanyakan negara barat, pengembangan teknologi listrik kerap dibarengi dengan desain mobil yang juga sangat efisien.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang paling anyar adalah Microlino. Mobil listrik yang mungil ini adalah produk teranyar dari perusahaan asal Swiss, Micro.
Bentuknya mengadopsi desain satu pintu ala BMW Isetta --yang sudah tidak diproduksi sejak 56 tahun silam. Meski sangat kecil dan minimalis mobil ini mampu mengangkut dua penumpang dan punya bagasi yang cukup luas, mencapai 300 liter --lebih besar dibanding Honda Brio, bahkan yang baru.
Yang lebih hebatnya lagi dengan panjang sekitar 2,4 meter, Microlino menawarkan kemudahan parkir. Tidak hanya itu karena satu-satunya pintu yang menjadi akses keluar masuk ada di bagian depan, pemilik kendaraan dapat memarkirkan kendaraannya secara tegak lurus ke arah jalanan.
Untuk sektor permesiannya, motor listrik yang mampu menghasilkan tenaga 20 daya kuda (dk) dan torsi maksimal 110 Nm digunakan pada Microlino. Tidak aneh kalau kemudian mobil ini dijanjikkan punya top speed sampai 90 km/jam.
ADVERTISEMENT
giljme4tktfh0ea1zk5ties8ohldueplcgvm4sfyxsyrai3qakrqqcoy5yzkoulgbwkqkgg6qnx2wrqd
Sedangkan untuk sumber tenaga, ada dua pilihan baterai yang dihadirkan, yang pertama baterai 8 kWh yang dapat menempuh jarak 126 km dan pilihan baterai 14,4 kWh yang punya jarak tempun 202 km. Untuk pengisian daya, dengan sokongan listrik rumahan konvensional diperkirakan butuh empat jam untuk memenuhi daya baterainya. Sementara jika menggunakan fast charging pengisian daya bisa dipotong jadi hanya satu jam.
Agar mobil ini bisa ditawarkan dengan harga yang 'ekonomis', karakter penyusun interiornnya dibuat sangat sederhana. Hal ini sendiri dimaksudkan untuk mengejar harga produk murah, 12 ribu euro alias sekitar Rp 200 juta.
Produksinya akan dimulai akhir tahun ini untuk skala kecil (100 unit). Baru tahun 2019 target produksinya mencapai angka 2 ribu unit dan akan dikejar lagi, dengan harapan ke depannya bisa mencapai 5 ribu unit Microlino setiap tahunnya. Sejauh ini pabrikan sendiri sudah mendapat pesanan unit Microlino sampai 7.200 unit di Benua Biru.
ADVERTISEMENT