Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Saya pun telah mencoba Vespa termurah selama tujuh hari. Motor yang kini dijual RP 35,8 juta, atau lebih mahal Rp 3 juta dari versi sebelumnya apakah layak untuk dibeli?
Pertama-tama mari kita bahas ubahannya. Secara umum total desainnya tak berubah. Kalau boleh saya simpulkan, ada sembilan revisi yang perlu Anda tahu:
Secara umum, saya tak mempermasalahkan desainnya, cukup menarik perhatian ketika di jalan. Desain bodinya sintal dengan karakter klasik namun elegan. Detail catnya cukup memuaskan, menunjukan Vespa sebagai brand premium.
Posisi berkendara
Vespa LX punya bentuk yang ringkas dan ramping, untuk ketinggian joknya punya ukuran setinggi 785 mm.
Secara dimensi, new Vespa LX i-Get punya panjang 1.770 mm, tingginya 705 mm, dan memiliki wheelbase (jarak sumbu roda) 1.280 mm. Bisa diyakini memang ukuran tubuhnya terlihat mungil untuk skutik di kelasnya. Namun, untuk pengendara dengan postur tinggi di bawah 170 cm haruslah bersabar, dipastikan telapak kaki tak akan menginjak tanah dengan sempurna.
Saya memiliki postur tinggi 172 cm tak bisa menapakkan kaki dengan sempurna alias mengharuskan jinjit bak balerina.
Di versi terbaru ini sebenarnya sudah merevisi desain bagian depan yang dibuat sedikit meruncing, alasannya agar posisi duduk bisa lebih pendek, namun sayang dengan postur tinggi tersebut kaki belum bisa menapak sempurna di permukaan jalan.
Sementara untuk posisi duduk, saya kategorikan nyaman. Sebab, posisi berkendara tak membungkuk, dan jarak setang dan tubuh sejajar membuat gerak tangan bisa lebih bebas dan leluasa.
Saya tak mengalami pegal saat mengendarai, hanya saja harus terbiasa dengan posisi kaki jinjit ketika menemui jalanan macet. Triknya mudah, menaikan satu kaki ke deck memiringkan sedikit bokong, lalu kaki yang satunya bisa menapak dengan sempurna.
Fitur
Khusus untuk panel instrumen, tampilannya kini lebih memanjakan mata dengan perpaduan digital dan analog berlatar kebiruan.
Di panel instrumennya ada informasi keterangan odometer, trip A, Trip B, jam, dan informasi bahan bakar. Kemudian untuk menemani aktivitas, kini disematkan USB Port di bagian bagasi depan, tak perlu khawatir ponsel hilang atau jatuh, karena bagasi tersebut hanya bisa dibuka ketika menggunakan anak kunci.
Lanjut ke fitur keamanan sudah dibekali dengan Safety & Security Anti-theft Immobilizer. Sayangnya untuk keselamatan belum mengusung rem ABS (Anti-lock Braking System).
Handling dan suspensi
Ketika motor melaju, handling-nya stabil dan ‘nurut’ dikendalikan dalam kondisi jalan lancar maupun ketika harus bermanuver dan meliuk di jalan padat pada kecepatan rendah.
Bagi Anda yang baru pertama kali menaiki Vespa LX 125 mungkin akan sedikit mendapatkan masalah ketika harus berkendara di jalanan macet, sebab setang terasa enteng. Ini akan membuat posisi setang tak seimbang, namun masalah itu tak berarti ketika sudah terbiasa.
Untuk suspensi, new LX 125 dibekali shockbreaker belakang dengan empat tingkat setelan kelembutan. Sebagai informasi, tingkatan ini diatur sesuai dengan berat badan penumpang maupun dengan kebutuhan dan kondisi jalan.
Menyoal suspensi depan menggunakan pegas spiral dengan peredam kejut hidrolik tunggal. Jujur saja, suspensi di LX 125 tak terlalu istimewa, ini saya rasakan ketika melibas jalan sedikit rusak atau menemui speed bump. Karakter suspensi terasa kaku dan sedikit keras.
Performa mesin
Untuk dapur pacu, masih mengandalkan mesin dengan teknologi i-Get, 4-tak, 3 valve, 1 silinder, 125 cc, berpendingin udara dan berpengabut injeksi.
Di atas kertas mampu menghasilkan tenaga maksimal 8,9 dk pada 7.600 rpm dan torsi maksimal berkisar 10,2 Nm pada 6.000 rpm. Mesin tersebut dikawinkan dengan transmisi otomatik tipe CVT (Continuosly Variable Transmission).
Saat pertama kali menggeber motor ini tenaga awal hingga menengahnya bisa dibilang kosong alias naiknya begitu pelan. Artinya tenaga mesin dijaga bukan untuk mengincar top speed ataupun akselerasi demi mengejar kenyamanan berkendara di perkotaan.
Namun beda cerita ketika mencapai putaran mesin atas, saya merasakan tenaganya langsung keluar meski tak signifikan.
Sistem pengereman
Untuk mengimbangi performa mesinnya, new LX 125 dibekali pengereman single cakram pada bagian roda depan dan rem jenis tromol pada bagian belakang.
Performa remnya saya kategorikan cukup baik. Meski tak mengadopsi fitur ABS tak menyurutkan percaya diri saya untuk menggeber motor ini dengan kecepatan tinggi. Tentu saja itu dengan memperhatikan aspek keselamatan dan safety riding.
Konsumsi BBM
Bagi Anda yang ingin membeli new Vespa LX 125 dan sedang mempertimbangkan soal konsumsi bahan bakar, saya sudah mengujinya dengan metode full to full. Sebab di panel instrumen belum tersedia MID (Multi Information Display).
Dengan gaya berkendara jarak tarik gas dan melewati berbagai kondisi jalanan, satu liter BBM RON 92 bisa menempuh jarak 42,7 km. Bisa dibilang New LX irit untuk jenis motor skutik 125 cc. Sebagai informasi, motor ini mampu menenggak 7 liter BBM.
Kesimpulan
New Vespa LX 125 i-Get bisa dibilang nyaman untuk digunakan sebagai motor harian. Bobotnya yang tak terlalu berat dan dimensinya cukup ringkas sepertinya tak akan mengintimidasi calon pengendaranya. Motor ini pun rasanya cocok bagi Anda yang ingin mempunya skutik premium.
Urusan kenyamanan dan tampilan saya berikan jempol. Sayangnya, dengan banderol di atas 35 juta belum ada fitur ABS, dan mengabsenkan rem cakram belakang.
Bagaimana, Anda tertarik dengan tampilan new LX 125?
Gallery foto: