Pabrik Renault Kembali Beroperasi Pasca Serangan Ransomware WannaCry

15 Mei 2017 15:59 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ransomware (Foto: iapp.org)
Setelah berhenti beroperasi karena serangan ransomware WannaCry, giat aktivitas di pabrik Renault akhirnya kembali normal. Sebelumnya, aktivitas dihentikan untuk mencegah penyebaran ransomware yang lebih luas.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Senin (15/5), 90 persen dari fasilitas roduksi Renault sudah beroperasi secara normal pada hari ini, baik yang di Prancis maupun Romania.
Sebagaimana diketahui, serangan siber ini juga berdampak pada operasional pabrik Nissan dan Dacia. Menghentikan akvititas di pabrik sengaja dilakukan untuk mencegah program jahat meluas.
Ransomware sering disebut sebagai program jahat komputer yang menyandera dokumen korban dengan algoritma enkripsi khusus. Setiap dokumen yang terkunci oleh peranti lunak ini hanya bisa diakses dengan cara memasukkan kode unik (atau semacam passcode) untuk membuka enkripsinya.
Nah, kode unik itu hanya dimiliki oleh pihak yang membuat ransomware. Si penjahat siber kerap meminta uang tebusan dalam bentuk Bitcoin jika korbannya ingin mendapatkan kode unik untuk membuka kunci enkripsi.
ADVERTISEMENT
Toyota Indonesia sendiri sudah melakukan antisipasi untuk mencegah sistem IT dibobor ransomware WannaCry tersebut.
Pekerja di pabrik TMMIN mengecek komponen mesin. (Foto: TMMIN)
General Manager External Affairs Division Head TMMIN Teguh Trihono mengungkapkan bahwa sejak Sabtu (13/5), pihaknya sudah mengeluarkan imbauan kepada seluruh karyawan untuk melakukan langkah antisipasi serangan ransomware WannaCry.
"Kami sudah ada imbauan dari tim IT jadi hari ini produksi seperti biasa. So far, tidak ada (infeksi ransomware WannaCry), semua jalan; operation, production, dan administrasi (jalan seperti biasa)," tutur Teguh.