Pemudik Dilarang ‘Selfie’ di Jembatan Kali Kuto
PerbesarADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bukan cuma itu, ada jembatan Kali Kuto yang sekaligus jadi ikon ruas tol penghubung kabupaten Batang dan Kendal itu.
Menyandang spot terbaik karena instagramable, tentunya jembatan 'merah' ini jadi buruan pemudik dari berbagai daerah untuk diabadikan ke dalam feed-nya.
Namun untuk alasan keamanan dan keselamatan, ada baiknya potret kondisi jembatan dari dalam mobil, hindari menepikan kendaraan dan turun guna swafoto.
Direktur Teknik PT Jasa Marga Tol Semarang-Batang Abdul Rokhim pun mengamini hal tersebut. Ujarnya, akan ada petugas Layanan Jalan Tol (LJT) yang akan menindak pengguna jalan yang menepikan kendaraannya di ruas jembatan tersebut untuk berfoto ria.
Tentunya bukan tindakan penilangan, hanya berupa imbauan agar tidak menepi dan melanjutkan perjalanan, kecuali dalam keadaan darurat seperti ban kempis, kehabisan bensin atau perihal teknis lain yang mengganggu laju kendaraan.
"Memang tidak boleh, nanti ada teman-teman LJT yang biasanya pakai mobil double cabin akan rutin patroli," sebut Ahmad saat ditemui kumparan, Kamis (23/5).
ADVERTISEMENT
Ujarnya, meski ruas jembatannya punya tiga lajur --2 lajur utama dan 1 bahu jalan -- ditambah lajur peringatan, bukan berarti pengguna tol bisa menepikan kendaraannya di sana.
"Sebenarnya di sana kami khususkan tiga lajur, khusus lajur paling luar yang bergaris-garis itu dilarang untuk berhenti, makanya bahu jalannya sedikit maju," tambahnya.
Jembatan Kali Kuto mulai berfungsi cara fungsional pada H-1 Lebaran tahun lalu. Saat itu yang difungsikan hanya ruas arah timur.
Usai arus mudik 2018, pembangunan jembatan dilanjutkan kembali. Pada akhir tahun, jembatan Kali Kuto menjalani uji beban statis dan dinamis hingga akhirnya mendapat sertifikasi laik fungsi.