Pilih Yamaha Aerox atau Honda ADV150?

26 Agustus 2019 17:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warna baru Yamaha Aerox 155 R-Version Foto: kumparanOTO
zoom-in-whitePerbesar
Warna baru Yamaha Aerox 155 R-Version Foto: kumparanOTO
ADVERTISEMENT
PT Astra Honda Motor (AHM) yakin betul kalau ADV150 bisa jadi alternatif skutik 150 cc yang semua modelnya monoton. Gayung bersambut, dua minggu setelah dirilis, ribuan unit telah terjual.
ADVERTISEMENT
Kalau mengacu pernyataan Direktur Pemasaran PT AHM, Thomas Wijaya, ADV150 punya karakter sporty dan adventure, makanya punya segmentasi yang beda ketimbang PCX yang kental aura mewah dan elegannya.
Tapi ngomong-ngomong sporty, jangan tinggalkan Yamaha Aerox. Skutik 150 cc ini juga ternyata punya tampilan yang tak kalah sporty secara harfiah. Makanya jangan heran kalau bentuknya dirombak biar tidak terlalu mirip dengan NMax.
Karakter sporty-nya terpancar dari bentuk pijakan kaki, desain buritan, sampai moncongnya yang lancip biar kesan aerodinamikanya kuat.
Maka dari itu, karena sama-sama punya tampilan sporty, tidak ada salahnya kalau kita bandingkan keduanya. Ya hitung-hitung bisa jadi referensi bagi Anda yang bingung pilih Aerox atau ADV150.
ADVERTISEMENT
Harga lebih terjangkau Yamaha Aerox
Yamaha Aerox 155VVA Foto: Istimewa
Jelas, Yamaha Aerox punya banderol yang lebih murah ketimbang Honda ADV150. Mengacu laman resminya masing-masing, Aerox paling mahal saja dipasarkan dengan label Rp 27,775 juta yang punya livery Doxou, di bawahnya ada Aerox versi S yang berbanderol Rp 27,575 juta.
Sedangkan Honda ADV150 bisa dikatakan menyandang skutik 150 cc mahal saat ini. Dua variannya diniagakan di atas Rp 30 juta. Untuk versi CBS Rp 33,5 juta dan ABS Rp 36,5 juta.
Performa di atas kertas unggul Yamaha Aerox
Oke kalau perbandingan harga terlampau jauh, coba sandingkan tenaganya. Meski labelnya 150 cc, masing-masing merek meramu mesinnya punya output yang berbeda.
Honda ADV 150 Foto: dok. Bangkit Jaya Putra/kumparan
Untuk Yamaha Aerox mesin berkubikasi 155,1 cc-nya itu sanggup memuntahkan tenaga hingga 14,7 dk di putaran 8.000 rpm dan torsi maksimum 13,8 Nm di 6.250 rpm.
ADVERTISEMENT
Sedangkan Honda ADV150 yang menggendong mesin 149 cc, bisa memproduksi daya 14,3 dk di 8.500 rpm dan juga torsi puncak 13,8 Nm yang diraih pada putaran 6.500 rpm.
Sulit memang menentukan siapa yang tangguh soal larinya ini, apalagi cuma beda nol koma empat daya kuda. Terlebih punya momen puntir yang serupa. Tapi tetap saja kalau bicara angka, lebih besar Yamaha.
Honda ADV150 juara di ruang bagasi
Honda X-ADV 150 Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Lanjut soal akomodasi penyimpanan barang. Karena tangki bahan bakar keduanya diletakkan di tengah dek, maka bagasi motor menjanjikan ruang yang lega.
Kalau dari tabel spesifikasi, Honda ADV150 juaranya karena punya kapasitas 28 liter, sedangkan Yamaha Aerox lebih kecil 3 liter. Tapi dua-duanya mengklaim bisa menyimpan helm fullface ditambah beberapa barang lain seperti jaket maupun sarung tangan.
New Design Yamaha Aerox 155 (Dosou) Foto: Dok. Yamaha Indonesia
Hanya saja karena bagasi ADV150 lebih luas, pastinya bisa sekalian simpan jas hujan.
ADVERTISEMENT
Tinggi jok bikin Honda ADV150 unggul lagi
Yang satu ini tergantung bagaimana Anda mempersepsikannya. Jok yang lebih tinggi niscaya dapat meningkatkan percaya diri juga tingkat kegengsian kala mengendarainya. Sebaliknya, bagi pengendara berpostur kurang tinggi akan sulit mengoperasikannya, apalagi saat macet.
Honda ADV 150 Foto: dok. Bangkit Jaya Putra
Dari data teknis, Honda ADV150 punya tinggi jok 795 mm, lebih tinggi 5 mm dari Yamaha Aerox. kumparan pernah menjajal keduanya. Kedua kaki reporter kami yang punya postur 171 cm tidak dapat menapak sempurna, walaupun tidak sampai jinjit balet.
Daya jelajah Honda ADV150 lebih jauh
Yap benar, ini karena tangki bahan bakar ADV150 sanggup menenggak bensin hingga 8 liter dalam sekali pengisian.
Warna baru Yamaha Aerox 155 S-Version terinspirasi dari NMax Foto: kumparanOTO
Klaim Honda, konsumsinya 46,6 km per liter, atau bisa melahap jarak 372 km kalau isi penuh. Sama saja seperti pulang pergi Jakarta-Bandung-Jakarta tanpa isi bensin. Tapi sekali lagi ini hitung-hitungan di atas kertas, untuk pengujian sebenarnya, akan kami bahas pada ulasan berikutnya.
Modifikasi Honda ADV 150 Foto: dok. Bangkit Jaya Putra/kumparan
Adapun Yamaha Aerox punya kapasitas tangki yang lebih kecil sekira 4,6 liter. Tentunya bikin pemiliknya akan lebih sering mengunjungi SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum).
ADVERTISEMENT
Fitur hampir mirip
Ya, hampir mirip, dua-duanya sudah keyless, punya rem ABS pada cakram depan, power outlet 12 volt di laci kiri, panel instrumen digital, dan sama-sama sudah tersematkan teknologi idling stop.
New Design Yamaha Aerox 155 (Dosou) Foto: Dok. Yamaha Indonesia
Honda menamainya Idling Stop System (ISS) sedangkan Yamaha melabelinya sebagai Start Stop System (SSS) yang sama-sama punya fungsi mematikan mesin saat idling guna menjamin efisiensi bahan bakar.
Tapi kalau dirinci lagi, Honda ADV150 punya kelebihan yang tidak dimiliki pesaingnya itu, berupa windshield yang bisa diatur secara manual dan rem cakram untuk ban belakangnya.
Honda ADV 150 Foto: dok. Bangkit Jaya Putra /kumparan
Cuma kalau perbandingannya soal gemuk-gemukan body atau siapa yang lebih gambot, Aerox bisa diadu. Soalnya velg 14 inci depan dan belakangnya diselimuti ban ukuran 110/80 untuk depan dan 140/70 untuk belakang.
Honda ADV 150 Foto: dok. Bangkit Jaya Putra /kumparan
Sedangkan ADV150 punya tampilan yang sedikit lebih ramping sebenarnya, karena penggunaan ban yang tidak terlalu lebar. Depan 110/80 ring 14, sementara belakang 130/70 ring 13.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Dari komparasi ini terlihat keduanya punya plus minusnya masing-masing. Semua balik lagi menyesuaikan preferensi dan kebutuhan Anda.
Kalau boleh disimpulkan, Yamaha Aerox unggul soal dapur pacu, berbanderol lebih murah, dan kuat karakter sporty-nya. Sementara Honda ADV150 menawarkan fitur yang lebih kaya, desain yang segar, dan lebih mumpuni diajak trabas ringan. Itu pun kalau banderolnya bukan jadi masalah bagi Anda.