Seberapa Aman Gunakan 'Fast Charging' buat Kendaraan Listrik?

6 September 2019 14:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perangkat charger dari ABB Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Perangkat charger dari ABB Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
ADVERTISEMENT
Perangkat pengisian daya baterai cepat atau fast charging jadi produk yang diunggulkan ABB --perusahaan teknologi asal Swiss--. Bagaimana tidak, dalam hitungan sekira 12 menit, baterai kendaraan listrik bisa hampir terisi penuh.
ADVERTISEMENT
Kalau bicara kelebihan, tentunya teknologi fast charging ini bisa menghemat waktu pengisian daya mobil listrik. Ya meskipun tidak secepat isi bensin di SPBU, paling tidak si pemilik mobil tidak perlu menunggu berjam-jam saat menggunakan pengisian normal.
Mobil listrik BMW i8 Foto: Helmi Afandi/kumparan
Lalu, amankah untuk selalu mengisi daya mobil listrik dengan metode fast charging?
Menanggapi hal ini Direktur ABB Indonesia, Dodon Ramlie menjelaskan, baterai kendaraan listrik sudah memiliki teknologi untuk memutus aliran listrik secara otomatis, sehingga kebiasaan melakukan fast charging bukan masalah besar.
"Jadi ada yang namanya battery management system, ada komunikasi baterai pada saat dicas. Sama seperti isi tangki air, pompanya kenceng kalau mulai penuh pompanya enggak turun, tangki bisa meledak, sama juga isi baterai zaman dulu bisa meletus, makanya harus ada komunikasi itu," kata Dodon saat ditemui di Jakarta, Kamis (5/9).
Stasiun Pengisian Listrik milik ABB, Terra HP High Power Charging pada gelaran ABB Formula E di Hong Kong, Minggu (10/3). Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
Tambahnya lagi, baterai kendaraan listrik sudah memiliki usia pakainya sendiri, jadi mau isi baterai normal atau cepat, tidak akan memengaruhi kondisi baterai karena sistem pintar tadi.
ADVERTISEMENT
"Baterai kendaraan listrik itu diprediksi umurnya lima tahun ke atas, jadi jangan berpikir baterainya rusak (keseringan fast charging) karena teknologinya berkembang. Sebetulnya umur 10 tahun masih bisa dipakai, tapi enggak simpan daya 100 persen," imbuhnya.
Stasiun Pengisian Listrik milik ABB, Terra HP High Power Charging pada gelaran ABB Formula E di Hong Kong, Minggu (10/3). Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
Meski begitu, perangkat fast charging harus ditebus dengan kocek yang tebal. Jelas Dodon, satu perangkat DC fast charging dilepas ke pasaran hingga Rp 700 jutaan.
Adapun kalau terlampau tinggi banderolnya, bisa aplikasikan perangkat pengisian DC lain yang membutuhkan waktu 3 jam hingga terisi penuh. Bila fast charging memiliki kekuatan arus 50 kW, maka yang satu ini bermuatan 20 sampai 25 kW.
Perusahaan teknologi ABB saat perkenalkan produk pengisi daya mobil listrik di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Kamis (5/9). Foto: Abdul Latif/kumparan
Soal panas yang dihasilkan dari arus yang besar, jelas Dodon perangkatnya punya sistem keamanan sendiri, seperti kabel yang sudah tersematkan sistem pendinginan.
ADVERTISEMENT
Karena tergolong mahal, saat ini perangkat pengisian cepat dari ABB dipasarkan untuk konsumen retail, pengusaha restoran, mal, dan sebagainya.