Sedan dan Potensi Dongkrak Ekspor Mobil Indonesia

31 Mei 2017 16:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ekspor 1 juta unit mobil Toyota ke berbagai negara (Foto: Gesit Prayogi/kumparan)
Pasar roda empat nasional sepanjang tahun lalu mencapai 1.062.729 unit. Sementara ekspor mobil buatan Indonesia hanya berada di angka 194.397 unit.
ADVERTISEMENT
Secara pasar, potensi Indonesia memang masih terbuka lebar, mengingat rasio kepemilikan kendaraan yang masih kecil dibandingkan negara-negara di Asia Tenggara. Kendati begitu, performa ekspor kita masih jauh dari angka memuaskan.
Bandingkan dengan Thailand, yang angka ekspornya bisa melebihi pasar domestiknya. Mengacu data dari Marklines, pasar domestik di Negeri Gajah Putih itu hanya 768.788 unit sedangkan ekspor kendaraan secara utuhnya tembus 1.188.515 unit.
Kendati demikian, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohanes Nangoi, mengatakan capaian ekspor industri roda empat mengalami peningkatan sebesar 30 persen pada periode Januari-April 2017, dari 55.728 unit menjadi 74.947 unit.
Pekerja di pabrik TMMIN mengecek komponen mesin. (Foto: TMMIN)
"Ekonomi dunia yang sudah cukup baik mendorong peningkatan ekspor," katanya saat ditemui seusai press conference GIIAS 2017 di kawasan Senayan, Jakarta, Selasa (30/5) malam. Soal target dia berharap bahwa ekspor mobil bisa menembus di atas 200 ribu unit tahun ini.
ADVERTISEMENT
Pajak sedan
Menyinggung soal ekspor mobil yang masih jauh di bawah pasar domestik, pria yang karib disampa Pak Yo itu berdalih bahwa masih tingginya PPnBM terhadap mobil sedan jadi kontributor utama.
Dia menjelaskan bahwa PPnBM mobil jenis MPV (Multi Purpose Vehicle) berada di angka 10 persen, sedangkan sedan mendapat pajak 30 persen.
"Pemikiran dari tahun 80an harus kita ubah. Di mana mobil MPV dulu itu mobil (untuk konsumen) enggak punya dan sedan punyanya orang kaya. (Kenyataannya saat ini) MPV juga banyak banyak yang mewah," imbuh dia.
Penurunan pajak sedan tentu saja akan membuat penjualan mobil jenis itu terangsang, sehingga pada akhirnya menciptakan volume dan membuat prinsipal memproduksi sedan di Indonesia. "Pasar dunia itu lebih menginginkan sedan," imbuh dia.
ADVERTISEMENT