Sepeda Bambu Karya Anak Bangsa Akan Debut Oktober Mendatang

30 September 2018 11:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sepeda bambu karya anak bangsa, Siku (Foto: dok. Instagaram/@sikusikubambu)
zoom-in-whitePerbesar
Sepeda bambu karya anak bangsa, Siku (Foto: dok. Instagaram/@sikusikubambu)
ADVERTISEMENT
Berangkat dari hobi bersepeda dan ketertarikan khusus pada bambu, Siku-siku Bambu kemudian lahir. Studio kerajinan bambu yang ada Cinangka, Depok, ini sudah fokus mengembangkan rangka sepeda dari bahan dasar bambu sejak tahun 2014 lalu.
ADVERTISEMENT
"Jadi, saya punya ketertarikan membuat produk (dari bambu). Sepeda ini kita anggap yang paling susah karena ada penggabungan unsur-unsur antara bambu dan logam misalnya, juga harus mengerti soal geometri, serta harus (ada) unsur estetika. Artinya antara fungsi dan estetika harus jalan," terang pendiri Siku-siku Bambu, Ainur Rofiq, kala berbincang dengan kumparanOTO, beberapa waktu lalu di Jakarta.
Dia menjelaskan perlu waktu sekitar empat tahun sampai dia benar-benar mantap dengan produk sepeda bambu yang dia dan timnya buat untuk diperkenalkan ke publik.
"Pertimbangannya bukan apa, tapi soal pertanggungjawaban produk. Makanya, soal ketepatan pengukuran selalu saya kedepankan. Secara proses kita juga udah siapkan proses pengerjaan yang jelas," tambah pria kelahiran Jombang ini.
Ya, produk yang reliable adalah salah satu yang ingin dia pastikan ada pada produk-produknya. Lebih lanjut, dalam proses pembuatan sepeda ini dia menemukan fakta bahwa bambu Gigantus apus, yang menjadi bahan dasar dari frame sepeda yang dia buat, punya struktur serat-serat yang setara dengan karbon. Hal ini juga yang meyakinkan dia kalau membuat sepeda dari bahan bambu adalah hal yang mungkin dilakukan.
ADVERTISEMENT
Ainur sendiri sudah menguji kekuatan sepeda ini dengan mengayuh sepeda 150 km dengan bobot maksimal 85 kg. Beres soal kekuatan, masalah kenyamanan berkendara yang kini terus coba ditingkatkan. Dia mengaku kalau sampai sejauh ini sepeda yang dia kembangkan punya bobot rangka hanya sekitar 3 kg dan masih akan berusaha untuk dikurangi lagi.
Secara fungsional memadai, Siku-siku Bambu juga menjanjikan estetika produk yang personal untuk setiap pelanggan.
"Pengerjaan itu butuh waktu sekitar 40 hari. Proses crafting dan profiling kan kita masih manual dan bisa mengikuti mau konsumen seperti apa," tambah Ainur lagi.
Panggung Jakarta Custom Culture (JCC) 2018 sendiri dirasa tepat untuk memperkenalkan setidaknya lima produk sepeda mulai dari model road bike sampai sepeda klasik.
ADVERTISEMENT
Selain perkenalan dan open pre order produk, Ainur juga berharap bisa bertemu dengan penggiat kustomasi lain untuk berkolaborasi terutama untuk mengembangkan part-part lain, sehingga harapannya sepeda Siku ini nantinya bisa menjadi produk anak bangsa sepenuhnya.
"Sejauh ini kan kita seperti pedal, cranck, fork itu masih impor. Ini salah satunya karena integrasi antarindustri masih kurang. Bagusnya JCC ini bisa buat mempertemukan penggiat industri yang lain," ujarnya.
Sejauh ini untuk frame sepeda yang ditawarkan Siku-siku Bambu ditawarkan dengan harga Rp 15 juta dan butuh proses pengerjaan sekitar 40 hari.