Sering Memoles Bodi Mobil Justru Berpotensi Merusak Cat

21 Maret 2019 14:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ilustrasi memoles kendaraan. Foto: Shutterstock
Penyedia jasa poles mobil atau salon mobil makin menjamur, termasuk yang disediakan bengkel resmi pabrikan. Ini tentu bakal mempermudah pemilik kendaraan buat terus menjaga tampilan mobilnya.
ADVERTISEMENT
Namun, memoles eksterior mobil ternyata tidak bisa sembarangan. Ada aturan-aturan yang perlu diperhatikan, agar tak malah berefek negatif.
Buddy Sukmawan, Kepala Bengkel BP Auto2000 Singosari mengungkapkan, yang perlu diperhatikan adalah terkait dengan intensitas atau waktu memoles. Jangan sampai dilakukan terlalu sering atau juga terlalu jarang.
“Karena ketika kita memoles itukan ada bagian-bagian yang terkikis. Nah cat itu kan lapisannya hanya 20-40 mikron. Resikonya bila lapisan paling atas atau clear coat (varnish) makin menipis yang akhirnya sampai pada lapisan cat,” ucap Buddy, Rabu (20/3).
Pekerja menawarkan jasa poles body mobil di sekitar JPO Kramat Sentiong, Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Terkait dengan waktu, paling ideal itu di tiga bulan sekali, terlebih bagi mobil yang sering parkir di area terbuka dan terpapar sinar matahari langsung serta terkena hujan.
ADVERTISEMENT
“Tapi bila pemilik tak begitu sering menggunakan mobilnya untuk beraktivitas, dan memarkirkan kendaraannya tak sembarangan —terpapar matahari, dan debu— intensitas memoles mobilnya bisa lebih lama lagi,” tuturnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa hal lain yang perlu diperhatikan adalah kualitas produk poles yang digunakan. Direkomendasikan untuk menggunakan yang waterbase bukan yang berbasis silikon, karena bisa berefek negatif pada permukaan mobil.
“Memang silikon itu memang mempermudah untuk mengejar cepat kinclong, tapi itu bisa kurang baik pada bodi mobil khususnya ketika mobil akan dicat lagi. Terlalu banyak menggunakan silikon bisa menimbulkan yang namanya mata ikan (fisheye) di atas cat, pada saat pengecatan akan bermasalah, makanya kalau pas mau dicat dicuci bersih sampai kandungan silikonnya habis, baru dicat,” ucap Buddy.
ADVERTISEMENT

Agar Tak Sering Poles

Nah supaya mobil tak sering dipoles, Buddy memberikan trik sederhana. Paling utamanya adalah kebiasaan dalam memarkirkan kendaraan.
“Artinya jangan ditempatkan di ruang terbuka terus-terusan atau terlalu sering di bawah pohon. Ya normal saja asal tak terpapar matahari langsung,” tuturnya.
Lalu biasakan juga, pasca mobil diguyur hujan, mobil sebaiknya disiram air biasa atau dicuci, dan dilap. Ini tentu saja menghindari terjadinya bercak atau kerak air yang bisa timbul di permukaan bodi.
“Tidak disarankan juga sebenarnya menggunakan cover mobil, karena khawatir bahan cover mobil bisa bersenyawa dengan cat mobil, atau bahannya luntur lalu menempel di cat mobil,” kata Buddy.