Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya
Setelah Outlander PHEV, Mitsubishi Bawa Mobil Listrik ke Indonesia
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ya, Indonesia jadi negara pertama di ASEAN yang menjual Outlander PHEV, seperti diungkapkan Chairman Mitsubishi Motors Corporation (MMC), Osamu Masuko.
"Outlander PHEV di Indonesia ini merupakan peluncuran pertama kami di ASEAN, dan sekarang MMKSI sedang bekerja sama dengan BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi) melakukan operasi uji coba di Sumba dengan menggunakan mobil listrik murni," kata Masuko di Jakarta, Rabu (17/7).
Walau tersirat, Masuko menjelaskan tidak mau buru-buru menargetkan Outlander PHEV harus cepat dipasarkan. Baginya hal utama yang harus dilakukan adalah mengedukasi masyarakat soal transisi kendaraan pembakaran internal ke mobil listrik.
Jelasnya lagi, kendaraan hybrid setrum atau plug-in hybrid ini jadi model yang tepat di Indonesia. Selain digunakan sebagai kendaraan, pada waktu tertentu juga dapat diandalkan untuk pencatu daya.
"Yang terpenting adalah masyarakat Indonesia tahu dulu teknologi atau benefit apa yang dimiliki Outlander PHEV . Setelah tahu mereka akan suka, setelah suka akan pakai, setelah pakai bukan sekadar untuk pengangkut kegiatan sehari-hari, tapi utilisasinya sebagai sumber daya listrik saat dibutuhkan," katanya.
ADVERTISEMENT
Apabila misi Mitsubishi tersebut terpenuhi, tidak menutup kemungkinan model mobil ramah lingkungan lain tiga berlian akan dihadirkan. Apalagi Indonesia melalui Kemenperin menargetkan total produksi mobil secara keseluruhan pada tahun 2025, 20 persennya merupakan mobil listrik.
"Setelah itu kami akan meluncurkan model hybrid dan mobil listrik murni, jadi saya harap banyak orang Indonesia mengerti PHEV," tambah pria yang menjabat sebagai Presiden Direktur Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) periode 1997-2002 lalu itu.
Tapi Masuko enggan menyebut mobil listrik yang disiapkannya tersebut.
Kendati demikian, jelasnya lagi, peluang untuk merakit mobil listrik di Indonesia terbuka lebar untuk menekan banderolnya yang terbilang tinggi karena biaya impor dan pajak terkait. Namun ia mengakui masih butuh waktu mempelajari pasar, infrastruktur, serta peningkatan volume mobil yang menggendong motor listrik.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Naoya Nakamura, juga menegaskan optimismenya menghadirkan model hybrid setrum untuk membuat sistem baru tanpa menunggu regulasi diketuk palu.
ADVERTISEMENT
"Alasan kami luncurkan Outlander PHEV sebelum regulasi terbit adalah karena kami brand yang membuat sesuatu terjadi, bukan menunggu sesuatu terjadi," tandas Nakamura.