‘Sihir’ Yamaha di Mesin Legendaris Toyota 3S-GE Series

10 April 2019 21:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mesin 3S-GE BEAMS Foto: dok. Wikimedia
zoom-in-whitePerbesar
Mesin 3S-GE BEAMS Foto: dok. Wikimedia
ADVERTISEMENT
Selama ini mungkin kita mengenal bahwa Yamaha merupakan salah satu produsen kendaraan roda dua yang cukup ternama. Namun, siapa sangka kalau Yamaha pernah berkolaborasi dengan Toyota dalam menciptakan sebuah mesin mobil yang legendaris dan kencang.
ADVERTISEMENT
Mesin berkode 3S-GE tersebut pertama kali hadir pada Mei 1984 dan merupakan mesin 4-silinder berkapasitas 2.0 liter yang diproduksi oleh Toyota dan di-tuning oleh Yamaha Motor Company.
Mesin ini pun terbilang cukup ringan karena terbuat dari perpaduan bahan besi pada bagian blok dan kepala silindernya berbahan aluminium. Tak ketinggalan, bahan aluminium juga digunakan untuk membuat piston yang mampu bekerja dalam kondisi suhu tinggi.
Adapun, generasi pertama mesin ini diproduksi pada kurun waktu Mei 1984 hingga 1989 dan tersedia untuk pasar Amerika Utara serta Jepang.
Di Amerika Utara, mesin ini disematkan pada Toyota Celica GT-S dan menghasilkan tenaga sebesar 135 daya kuda (dk). Sedangkan di Jepang, mesin 3S-GE ada di model Toyota Camry Twin-Cam 2000 dan Corona T150.
ADVERTISEMENT
Dibandingkan versi Amerika Utara, tenaga mesin lebih besar. Mengalami perbedaan di ECU, mesinnya mampu meletupkan 158 dk pada 6.400 rpm dengan torsi 186 Nm.
Generasi dua dan tiga
Respons positif dari pasar membuat pengembangan mesin pun berlanjut dan mendapat generasi kedua. Dirilis dalam kurun waktu 1990 hingga 1993, mesin ini menawarkan 163 dk dan torsi 191 Nm.
Kemudian, di generasi ketiga, yakni tahun 1994 hingga 1999, Toyota meningkatkan kompresi mesin menjadi 10,3 : 1. Dampaknya, tenaga naik jadi 178 dk. Sementara momen puntirnya tetap, yakni 191 Nm.
Masa Kejayaan
Mesin 3S-GE BEAMS ITB Foto: sq-engineering
Era keemasan dari mesin ini ada pada generasi keempat yang diproduksi pada tahun 1997. Pada era ini, mesin 3S-GE juga dikenal dengan sebutan 3S-GE BEAMS (Breakthrough Engine with Advanced Mechanism System).
ADVERTISEMENT
Mesin 3S-GE BEAMS punya dua edisi: Red Top BEAMS dan Grey Top BEAMS. Perbedaan keduanya terletak pada penggunaan header dan ECU.
Varian Red Top BEAMS, yang menjadi andalan Toyota MR-2 G-Limited, Celica ST-202, dan Caldina, mampu memproduksi 197 dk untuk transmisi manual dan untuk transmisi otomatis, menawarkan 187 dk.
Menariknya untuk varian Grey Top BEAMS, yang diaplikasikan ke Toyota RAV 4 dan Caldina GT menawarkan output yang berbeda, yakni masing-masing 178 dk dan 187 dk. Selain pada dua model itu, mesin 3S-GE BEAMS generasi keempat ini jadi andalan Corolla WRC.
Mesin 3S-GE Series pun memasuki edisi pamungkas di generasi kelima (1998). Mesin ini pun bersemayam di bawah kap Toyota Altezza RS200.
ADVERTISEMENT
Pada seri ini, dia identik dengan adanya cover berwarna hitam atau dikenal dengan sebutan Black Top.
Edisi ini menggunakan pengaturan throttle gas yang dikendalikan secara elektronik dengan kabel. Konfigurasi tersebut pun berdampak pada peningkatan tenaga yang signifikan.
Di atas kertas, mesin yang dipadukan dengan transmisi manual 6-percepatan menjanjikan 207 dk dan torsi 216 Nm. Sementara untuk varian otomatis 5-percepatan, tenaganya lebih kecil yakni 197 dk dan torsi 216 Nm.
Andalan pebalab Indonesia
Di Indonesia, Black Top cukup banyak digunakan oleh para pebalap untuk digunakan dalam ajang balapan Indonesian Sentul Series Of Motorsport (ISSOM). Performa dari mesin ini pun bisa dibilang sangatlah baik dan mampu mencatatkan waktu putaran yang sangat kompetitif.
ADVERTISEMENT