Soal Mobil Hybrid dan Listrik dari Kacamata Toyota Indonesia

20 Desember 2017 10:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Toyota mega web (Foto: Gesit Prayogi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Toyota mega web (Foto: Gesit Prayogi/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Toyota Astra Motor (TAM) menyambut baik rencana pemerintah yang tengah mempersiapkan program percepatan penggunakan kendaraan rendah emisi dan berbasis listrik.
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden Direktur PT TAM, Henry Tanoto mengatakan mereka mendukung sepenuhnya program pemerintah untuk mengiplementasikan kendaraan listrik di negeri ini.
"Dalam case ini, Toyota sangat mendukung dengan adanya regulasi pemerintah yang akan mengimplementasikan kendaraan beremisi rendah. Tapi di sini bukan hanya memproduksi yang ingin kami lakukan, tapi lebih konsentrasi kepada details-nya,” tutur Henry.
Di Indonesia, Toyota sendiri sudah memasarkan kendaraan berjenis hybrid. Model itu termasuk Alphard, Camry, Prius, dan Vellfire. Sedangkan untuk masuk ke kendaraan berbasis listrik penuh (full electric vehicle) perlu ada persiapan yang lebih dalam.
“Untuk kendaraan listrik, kami selalu melakukan study untuk improve kedepannya, agar apa yang kami ciptakan benar-benar sesuai dengan apa yang diingankan konsumen,” ujar Henry kepada sejumlah wartawan termasuk kumparanOTO.
ADVERTISEMENT
Menurut Henry, Toyota memiliki strategi bahwa sebelum masuk ke listrik, model hybrid yang perlu dikampanyekan. Lagipula teknologi hybrid dinilai paling tepat untuk pasar Indonesia.
Toyota Concept-i. (Foto: Gesit Prayogi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Toyota Concept-i. (Foto: Gesit Prayogi/kumparan)
“Kami harus fokus untuk teknologi apa yang tepat, bagaimana pengisiannya, baterai yang digunakan seperti apa dan juga berapa lama pengisiannya. Itu semua harus benar-benar diperhatikan,” imbuh Henry.
Tak hanya itu, Henry juga mengatakan sebelum regulasi ini diberlakukan, maka pemerintah harus sudah memikirkan pula kesiapan dari industrinya. Dalam artian, bila memproduksi kendaraan berbasis listrik -- hybrid, plug-in hybrid, dan full electric -- di Indonesia, perlu disediakan juga pasokan komponen penunjang yang sudah ada secara lokal untuk mengejar skala ekonomi.
Toyota CH-R  (Foto: Gesit Prayogi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Toyota CH-R (Foto: Gesit Prayogi/kumparan)
“Untuk electric vehicle, local industry harus diperhatikan. Infrastruktur menjadi salah satu komponen utama yang harus diperhatikan,” katanya.
ADVERTISEMENT
Ketika disinggung apakah TAM akan meluncurkan kendaraan hibrida dalam waktu dekat, Henry berharap masyarakat untuk bersabar menanti kepastiannya.
“Kita lihat saja nanti ketika sudah benar-benar pasti. pasti-kan kita bakal inform ke teman-teman,” tutup Henry.