Suzuki Andalkan Mobil Komersialnya di Ibu Kota Baru

31 Agustus 2019 11:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Test drive Suzuki Carry pikap Foto: dok. SIS
zoom-in-whitePerbesar
Test drive Suzuki Carry pikap Foto: dok. SIS
ADVERTISEMENT
Rencana pemindahan ibu kota Indonesia dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur, disambut positif oleh sejumlah merek otomotif, salah satunya adalah PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) selaku Agen Pemegang Merek (APM) Suzuki mobil di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pihak Suzuki meyakini, dengan pemindahan ibu kota, juga akan berimbas pada meningkatnya lalu lintas barang dan jasa di ibu kota baru tersebut. Yang tentunya juga akan berdampak pada meningkatnya kebutuhan kendaraan bermotor.
“Dengan perpindahan ibu kota sih harapannya, pertama lalu lintas barang dan jasa menjadi naik, terus kedua infrastrukturnya semakin baik. Artinya kan, kalau lalu lintas barang dan jasanya naik, pertumbuhan ekonomi di sana juga naik, dan itu bagus untuk kami,” jelas Donny Saputra, Marketing Director 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) saat ditemui beberapa waktu lalu.
Test drive Suzuki Carry pikap Foto: dok. SIS
Donny menambahkan, dengan perpindahan ke wilayah Kalimantan tersebut, tentunya juga akan berdampak pada meratanya pertumbuhan ekonomi dan penjualan otomotif. Selama ini, menurut Donny, pertumbuhan ekonomi dan penjualan otomotif hanya berfokus di pulau Jawa saja khususnya DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
Lanjut Donny, model Suzuki yang paling potensial di ibu kota baru tersebut adalah Carry pikap. Alasannya, selama proses pembangunan menjadi sebuah kota metropolitan, tentunya akan sangat membutuhkan kendaraan komersial, baik itu untuk pembangunannya ataupun untuk barang dan jasa.
“Iya dong, kan pasti mereka butuh kendaraan barang dulu buat angkut ini itu, setelah (masa pembangunan) itu beres baru mulai beralih ke kendaraan penumpang,” terang Donny.
Test drive Suzuki Carry pikap Foto: dok. SIS
Nama Carry sendiri saat ini masih menjadi tulang punggung penjualan Suzuki di wilayah Kalimantan.
“Masih Carry, di sana (Kalimantan) Carry market share-nya lebih dari 60 persen,” pungkas Donny.