Teknik Deselerasi Mengandalkan `Engine Brake` di Motor Matik

15 Mei 2018 18:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Test Ride All New Honda Vario 150 (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
zoom-in-whitePerbesar
Test Ride All New Honda Vario 150 (Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO)
ADVERTISEMENT
Pengguna sepeda motor matik di Indonesia semakin hari semakin meningkat. Bahkan pada tahun 2017 lalu diperkirakan 82 persen dari sepeda motor yang dijual di Indonesia adalah model skuter matik (skutik).
ADVERTISEMENT
Skutik memang menjanjikan kemudahan berkendara. Dibanding motor bebek ataupun motor sport yagn perlu gonta-ganti gigi, skutik dapat melaju di jalanan dengan hanya bermodal tuas gas dan pedal rem.
Salah satu kemudahan yang ditawarkan motor matik memang pengereman yang hanya diletakan di kanan dan kiri gagang kemudi dan dihilangkannya tuas kopling untuk mengganti gigi.
Kemudahan ini di sisi lain membuat fungis engine brake yang dapat membantu pengereman kendaraan menjadi lebih tidak optimal.
Hal ini kemudian berimbas pada pada cara pengereman skutik dengan motor manual yang menjadi sedikit berbeda.
"Di skutik itu enggak ada engine brake yang optimal seperti motor manual. Jadi kalau rem darurat usahakan throttle --tuas gas-- jangan ditutup maksimal," terang Pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting, Jusri Pulubuhu.
Test Ride Yamaha Lexi (Foto: dok. PT YIMM)
zoom-in-whitePerbesar
Test Ride Yamaha Lexi (Foto: dok. PT YIMM)
Menurut Jusri jika tuas gas tidak ditahan sedikit saat melakukan pengereman, maka kondisi skutik akan seperti motor manual yang ditarik penuh pedal koplingnya, alias hanya mengandalkan rem tangan dan kaki saja.
ADVERTISEMENT
"Ketika rpm-nya di bawah 2 ribu, itu langsung seperti motor (manual) ditarik tuas koplingnya, nyelonong gitu. Jadi usahakan gas itu jangan ditutup penuh," terang Jusri.
Lebih lanjut Jusri menegaskan pentingnya engine brake ini. Menurut dia meski pengaruhnya tidak sebesar rem tangan dan kaki, namun engine brake dapat membantu mengurangi beban kerja pada rem tangan dan kaki.
"Karena rem tangan dan kaki tidak akan maksimal kalau tidak dibantu dengan engine brake," tutup Jusri.