Teknologi Mobil Otonom Masih Diragukan

3 April 2018 15:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Waymo, anak usaha Alphabet yang mengembangkan teknologi mobil otonom, memamerkan kendaraan pertamanya berupa Fiat Chrysler Pacifica dengan berbagai sensor di tepi dan atap mobil. (Foto: CEO Waymo John Krafcik via Medium)
zoom-in-whitePerbesar
Waymo, anak usaha Alphabet yang mengembangkan teknologi mobil otonom, memamerkan kendaraan pertamanya berupa Fiat Chrysler Pacifica dengan berbagai sensor di tepi dan atap mobil. (Foto: CEO Waymo John Krafcik via Medium)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Apakah teknologi kendaraan otonom memang sesuatu yang benar-benar didambakan dan dibutuhkan oleh orang banyak? Rasanya pabrikan-pabrikan mobil harus mulai mempertimbangkan kembali ide untuk mengembangkan kendaraan tanpa sopir.
ADVERTISEMENT
Sebuah laporan terbaru yang dikeluarkan lembaga riset pasar internasional, Ipsos, menunjukkan masih sedikit orang yang mau menjajal mobil otonom. Kurang dari 25% orang Amerika dan hanya sekitar 20% orang Kanada yang mau mencoba teknologi mobil tanpa sopir. Selain dua negara itu, tingkat kepercayaa orang-orang sebenarnya lebih tinggi, mencapai 30%, namun tetap saja angka ini masih jauh dari mayoritas.
Mengutip Carbuzz, Ipsos dikatakan melakukan studi pada 21.549 pengguna mobil dari 28 negara dengan rentang usia antara 18-24 tahun. Menariknya penelitian dilakukan mulai tanggal 27 November 2017 sampai 8 Desember 2017. Artinya, jumlah masyarakat yang percaya pada teknologi ini masih mungkin berkurang jika kembali dilakukan sekarang.
Mengingat sejak Desember 2017 sampai Maret 2018 ada cukup banyak kecelakaan yang disebabkan oleh teknologi kendaraan otonom --tabrakan mobil otonom Uber dan tabarakan tunggal Tesla Model X adalah sebagian di antaranya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, penelitian dari Ipsos juga menunjukan ada sekitar 24% orang yang benar-benar menolak ide kendaraan otonom dan mengatakan tidak akan pernah mencobanya. Sisi baiknya ada sekitar 37% orang yang mengatakan akan mencoba mobil semi-otonom, namun hanya sekitar 12% yang tertarik untuk mencoba layanan penyedia taksi otonom.
Teknologi Otonom Jaguar Land Rover (Foto: dok. Jaguar Land Rover)
zoom-in-whitePerbesar
Teknologi Otonom Jaguar Land Rover (Foto: dok. Jaguar Land Rover)
Teknologi otonom yang mendapat respons positif masih pada tingkatan parkir otomatis dan sistem pengaturan pengaturan kecepatan dan pengereman otomatis (adaptive cruise control). Berdasar data yang sama dikatakan kalau 58 % orang Amerika akan memanfaatkan fitur ini jika saat ini mobilnya punya teknologi ini. Selain itu 53% orang mengatakan teknologi ini hanya akan dipakai saat menempuh perjalanan yang sangat jauh.
Berdasar data-data ini nampaknya pabrikan mobil masih harus melakukan pengembangan lebih pada teknologi kendaraan tanpa sopir untuk bisa meyakinkan orang-orang untuk setidaknya mencobanya.
ADVERTISEMENT