Tesla Dituduh Gunakan Komponen Produksi di Bawah Standar
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Masalah lama belum selesai, permasalahan baru muncul. Belum lama ini sekelompok karyawan dan mantan karyawan Tesla mengakui pabriknya terkendala merakit kendaraannya tepat waktu karena sebagian besar suku cadang yang diterima dari pemasok memiliki kualitas yang lebih rendah dari yang sudah ditetapkan, seperti dilansir Carscoops, Senin (19/3).
Berdasarkan keterangan salah satu orang dalam Tesla, sekitar 40% komponen yang dibuat dan diterima di pabrik Tesla memerlukan pengerjaan ulang. Ini karena banyak komponen yang hendak dirakit merupakan komponen remanufaktur yang artinya direkondisi namun kualitasnya tidak baik. Ditambahkan juga, permasalahan itu disebut menjadi faktor penundaan produksi Model 3.
Sebelumnya selama empat hari pada minggu ketiga bulan Februari lalu, Tesla sempat menghentikan produksi Model 3 untuk memperbaiki otomasi dan sistem produksi yang dikabarkan menghambat produksi. Maslah ini mendorong Tesla merevisi target produksi mereka menjadi 2.500 unit pada bulan ini dan 5.000 unit pada Juni 2018.
Namun Tesla tidak berdiam diri hingga akhirnya merilis sebuah pernyataan keras yang membantah masalah kualitas dengan suku cadang pada kendaraannya.
ADVERTISEMENT
“Setiap Model S atau Model X di jalur perakitan harus melewati ratusan titik pemeriksaan dan pengujian. Menjelang akhir, setiap kendaraan kemudian menjalani proses kontrol kualitas tambahan yang melibatkan lebih dari 500 inspeksi serta uji lainnya,” jelas keterangan tertulis Tesla.
Penggunaan komponen remanufaktur sudah lama dilakukan produsen mobil besar. Hanya saja pabrikan bertanggungjawab untuk mengevaluasi dan memperbaiki suku cadang kendaraan bekas agar dapat memiliki kualitas sesuai standar.
Umumnya penggunaan komponen remanufaktur hanya dijinkan pada mobil tangan kedua alias bekas atau saat sedang diperbaiki sesuai keinginan pemiliknya.