Tingkat Kantuk Pengemudi Bisa Dideteksi Lewat Tes Darah

25 September 2018 21:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cepat mengantuk dan kelelahan merupakan salah satu tanda mungkin hamil. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Cepat mengantuk dan kelelahan merupakan salah satu tanda mungkin hamil. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Pusat riset yang mempelajari kualitas tidur di Universitas Surrey, Inggris, sedang melakukan studi terkait efek kekurangan jam tidur yang dapat dideteksi melalui tes darah.
ADVERTISEMENT
Sejauh ini studi yang dilakukan masih di tahap awal tapi menunjukan hasil yang menjanjikan dan berpotensi dapat dengan mudah digunakan pihak yang bertugas, untuk menentukan apakah seseorang dalam keadaan terlalu lelah untuk berkemudi.
"Sangat sulit untuk secara terpisah menilai berapa lama jam tidur seseorang. Hal ini termasuk yang membuat polisi tidak bisa menebak apakah seorang pengendara dalam kondisi ideal untuk berkendara, atau seorang bos mengetahui anak buahnya sehat untuk bekerja," terang salah seorang peneliti, Dr. Emma Laing terkait temuan risetnya ini dikutip dari autoevolution.
Studi sendiri melibatkan 36 orang partisipan orang dewasa yang dinyatakan dalam kondisi sehat. Sebagian dari mereka kemudian diminta untuk tidak tidur dalam jangka waktu tertentu, yang paling maksimal 40 jam.
ADVERTISEMENT
Ilustrasi menguap saat mengendarai mobil (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi menguap saat mengendarai mobil (Foto: Thinkstock)
Setelah itu contoh darah akan diambil. Tiap sampel kemudian dianalisis perubahan yang terjadi dalam ribuan gen. Hasilnya, program yang digunakan menunjukkan ada 68 gen yang mengalami perubahan bentuk akibat orang kekurangan tidur. Tingkat keakurasian penilaian kekurangan tidur ini sendiri diklaim mencapai 92 persen.
Tahapan awal studi ini juga mendukung dari hasil riset sebelumnya yang menyebutkan kurang tidur selama dua jam di malam hari saja bisa menggandakan risiko terjadinya kecelakaan. Tidak aneh kalau kemudian kekurangan tidur nyenyak di malam hari menjadi salah satu penyebab utama dari kecelakaan di seluruh dunia.
Hasil studi ini sendiri menjanjikan untuk dapat digunakan polisi untuk mengidentifikasi pengemudi yang kelelahan, semudah mereka memeriksa mereka yang berkendara dalam keadaan mabuk.
ADVERTISEMENT