Tips Memilih dan Merawat Jas Hujan Agar Tak Mudah Rusak

5 Desember 2018 15:53 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pengendara motor saat hujan. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengendara motor saat hujan. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
Menghadapi cuaca hujan yang tak menentu, pemotor tentu harus punya persiapan tersendiri. Salah satu perlengkapan yang harus selalu ada dan siap digunakan adalah jas hujan.
ADVERTISEMENT
Namun dalam memilih model jas hujan pun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menunjang kenyamanan saat dipakai nantinya. Selain itu soal perawatan juga perlu diperhatikan agar nantinya jas hujan tidak malah 'merembes' saat dipakai kala hujan deras.
1. Model jas hujan
Bagi pemotor hal pertama yang harus diingat adalah menghindari pemilihan jas hujan model ponco. Beberapa kasus sudah menunjukkan kalau hal ini berpotensi menimbulkan bahaya.
"Sebaiknya gunakan jas hujan yang terpisah, atasan dan celana, serta usahakan nyaman saat digunakan sehingga bebas dalam bermanuver tanpa harus takut tersangkut," terang Head of Safety Riding Promotion Wahana Honda, Agus Sani, menjelaskan pentingnya pemilihan jas hujan dari sisi keamanan dan kenyamanan.
2. Bahan jas hujan
ADVERTISEMENT
Dalam memilih jas hujan kualitas bahan juga perlu mendapat perhatian. Jas hujan hujan dengan bahan plastik PVC (seperti yang digunakan pada dry bag) bisa menjanjikan perlindungan yang baik saat hujan lebat sekalipun. Harganya pun masih tergolong wajar di kisaran Rp 100 - Rp 300 ribu. Namun kekurangannya adalah jas hujan model ini sangat gerah dan tidak nyaman digunakan dalam waktu lama.
"Alternatifnya pilih jas hujan berbahan polyester dengan teknologi GORE-TEX yang sudah dibuat breathable. Tapi harganya tentu jauh lebih mahal," terang pemilik toko apparel motor, RC Motogarage, Reyner Alexander.
Motor melintasi banjir di Semanggi, Jakarta (Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja)
zoom-in-whitePerbesar
Motor melintasi banjir di Semanggi, Jakarta (Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja)
Selain itu menurut dia pilih jas hujan dengan sambungan yang paling sedikit dan pastikan tiap sambungan adalah hasil press dan bukan merupakan jahitan agar air semakin sulit menembus jas hujan,
ADVERTISEMENT
"Kalau bisa yang double sealant, jadi bagian dalamnya juga di-seal," terang dia lagi.
3. Warna
Dalam memilih jas hujan hindari memilih warna gelap. Karena menurut Pendiri sekaligus instruktur Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC) Jusri Pulubuhu, visibilitas mayoritas pengguna jalan akan berkurang kala hari hujan.
Ilustrasi pengendara motor saat hujan. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengendara motor saat hujan. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
"Pilih warna jas hujan setelan yang warnanya mencolok seperti putih, kuning, atau oranye ketimbang warna gelap untuk memudahkan visibilitas pengendara lain. Saat hujan ditambah badai, pastikan juga ada scotlight (pada jas hujan) yang menunjukkan keberadaan kita," jelas dia.
4. Membersihkan jas hujan
Setelah menembus hujan lebat jangan lupa untuk mengeringkan jas hujan. Namun cara mengeringkannya pun tidak boleh sembarangan.
"Kalau setelah dipakai itu sebaiknya dijemur, tapi jangan kena panas sinar matahari langsung, diangin-angin saja, lebih baik lagi kalo digantung kemudian dilap dengan kanebo untuk menyerap air," jelas Reyner.
Ilustrasi Jas Hujan (Foto: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Jas Hujan (Foto: Shutterstock)
Kalaupun ditemukan kerak tanah yang menempel dan hendak mencuci jas hujan sarannya adalah menggunakan air hangat dan hindari penggunaan deterjen. Cukup dengan mengusap dengan kain micrrofiber secara perlahan.
ADVERTISEMENT
5. Menyimpan jas hujan
Idealnya jas hujan memang selalu siap sedia di bagasi motor sehingga mudah diakses ketika hari hujan. Namun alangkah baiknya begitu pengendara turun dari sepeda motor, jas hujannya juga dibawa turun.
"Kalau simpan di bagasi jok motor tidak boleh terlalu lama, kan bagasi motor itu panas. Ya, kalau untuk perjalanan 1-2 jam masih okelah. Tapi setelah itu dikeluarkan untuk dia bernapas," jelas Reyner lagi.
Melipat jas hujan (Foto: Aditya Niagra)
zoom-in-whitePerbesar
Melipat jas hujan (Foto: Aditya Niagra)
Soal cara penyimpanan, jas hujan juga sebaiknya tidak dilipat terlalu kecil dan padat karena rongga-rongga dalamnya bisa jebol akibat tidak mendapat sirkulasi udara. Melipat menjadi tiga bagian ataupun digulung dengan rapi bisa menjadi solusi terbaik.