Trail Adventure Palu Nomoni Batal Karena Tsunami, 4 Orang Hilang

2 Oktober 2018 13:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu motor trail yang hancur akibat gempa di Palu (Foto: dok. istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu motor trail yang hancur akibat gempa di Palu (Foto: dok. istimewa)
ADVERTISEMENT
Trail Adventure Palu Nomoni, Jelajah Teluk Palu 2018 sedianya digelar pada 29-30 September 2018. Namun akibat gempa dan tsunami yang menimpa Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tenggara dan Kabupaten Donggala sehari sebelumnya membuat acara ini dibatalkan.
ADVERTISEMENT
"Start-nya kan di Sabtu sampai Minggu, kejadian Jumat (28/9) sore. Otomatis acaranya batal. Kemarin itu peserta udah mulai berdatangan," terang salah satu anggota komunitas Gorontalo Trail Club, Rony Liang saat dihubungin kumparanOTO, Selasa (2/10).
Selain acara yang dibatalkan, Rony juga menjelaskan kalau diperkirakan ada ratusan unit sepeda motor trail yang hilang ataupun tertimbun reruntuhan di titik start. Lebih parahnya lagi diperkirakan ada empat peserta yang belum ditemukan.
"Masih hilang, masih belum ketemu sampai sekarang. Data terakhir kami, yang teman-teman kami kenal saja ada empat orang. Kalau teman-teman yang dari komunitas lain mungkin ada lebih banyak itu," terang dia.
Dia menerangkan kalau acara ini diselenggarakan oleh Palu Trail Club (PATRAC) dan menarik perhatian rekan-rekan komunitas dari Parigi, Luwuk, Donggala, Poso dan --seperti dirinya-- dari Gorontalo. Meski akhirnya dia tidak jadi berangkat, berdasar data terakhir yang dia dapat yang terdaftar mengikuti acara ini hampir 500 peserta.
ADVERTISEMENT
"Rencananya dua hari itu kami akan trail adaventure, trabas di atas gunung-gunung itu," terang Rony lagi.
Poster acara Trail Adventure Palu Nomoni (Foto: dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Poster acara Trail Adventure Palu Nomoni (Foto: dok. Istimewa)
Gempa berkekuatan 7,4 magnitudo dan tsunami yang menimpa Kota Palu dan Kabupaten Donggala terjadi pada Jumat (28/9) pukul 18.02 WITA ini berdasar kabar terakhir sudah memakan koraban jiwa lebih dari seribu orang. Hal ini masih diperparah dengan kerusakan infrastruktur dan berbagai fasilitas.