Tren Motor Retro-Modern Garapan Pabrikan Bikin Dunia Kustom Meredup?

12 September 2019 14:57 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yamaha XSR155 Foto: dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Yamaha XSR155 Foto: dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Tren motor laki belakangan ini sedikit bergeser ke arah retro modern. Bisa dibilang karena perkembangan motor kustom yang punya sentuhan retro modern, menyulut pabrikan juga ikutan menghadirkan produk serupa.
ADVERTISEMENT
Tujuannya sederhana, supaya konsumen tidak perlu repot lagi mengkustomisasi motornya, karena pabrikan sudah menyediakan.
Motor Kawasaki W175 Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Bicara perkembangan produknya, di mulai dari Kawasaki dengan W175-nya dan sempat booming karena desainnya yang kental nuansa klasiknya. Bukan cuma itu, Kawasaki W175 ini juga kerap jadi bahan motor kustom atau modifikasi.
Melihat animo yang besar, PT Astra-Honda Motor (AHM) juga tidak ingin ketinggalan momentum. Daripada mengembangkan motor baru, pabrikan sayap mengepak coba rombak Verza.
Ubahan besarnya ada pada penyematan lampu utama yang kini membulat, mencirikan sepeda motor ikoniknya layaknya CB, maka jadilah Honda CB150 Verza.
Test ride all New Honda CB 150 Verza. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Sementara Yamaha masih menyimpan amunisinya untuk ikut berlaga di segmen ini. Kabarnya pabrikan tiga garputala ini bakal merilis XSR155, namun detail waktu peluncurannya masih ditutup rapat Yamaha.
ADVERTISEMENT
Lalu dengan semakin banyaknya produk bergaya retro ini, apakah nantinya bakal meredupkan dunia kustom Tanah Air? Mengingat tak sedikit builder yang juga menggarap motor untuk diubah dengan gaya klasik.
Motor kustom di Suryanation Motorland 2019 Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Menjawab ini, Veroland yang menggawangi Kick Ass Chopper justru menyebut dunia kustom makin ramai. Jelasnya, motor kustom dan buatan pabrik memiliki penyesuaian yang berbeda.
"Enggak ada motor pabrikan bisa sesuai dengan orang yang naikin. Pasti ada saja seperti posisi duduk yang enggak sesuai, gayanya juga enggak nyatu sama motor," terang pria yang juga akrab disapa Bor ini saat ditemui kumparan beberapa waktu lalu.
Dewan juri Suryanation Motorland 2019 Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Katanya dengan semakin banyaknya pilihan motor, jadi tantangan tersendiri buat para builder garap motor yang lebih unik dan spesifik lagi.
ADVERTISEMENT
"Akan kelihatan yang kustom sama standar pabrikan. Itu jadi tantangan buat builder harus pintar main kustomnya. Bisa juga cuma ganti setang atau knalpot, malah jadi lebih keren dilihatnya," tambahnya.