Waspada Efek Negatif Mobil Sering Terjebak Macet

31 Maret 2019 11:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Macet di Kawasan Pancoran Jakarta Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Macet di Kawasan Pancoran Jakarta Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Kondisi jalan macet tak hanya buang waktu, melelahkan, tapi juga bisa membuat beberapa komponen mobil mengalami gangguan. Lebih dari itu, pemilik juga harus lebih jeli soal perawatannya.
ADVERTISEMENT
Technical Service Executive Coordinator PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Anjar Rosjadi mengatakan, pada kondisi tersebut ada konsekuensi yang ditimbulkan. Pasalnya kerja mesin dan beberapa komponen menjadi berlebih.
“Hal yang perlu diperhatikan pertama adalah, penggantian oli atau perawatan berkalanya perlu lebih cepat dari normal. Memang bila melihat kilometer tidak berubah banyak, namun kondisi mesin sebenernya bekerja terus,” ucap Anjar kepada kumparan beberapa waktu lalu.
Servis di Auto2000 HR Muhammad. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
Bila sesuai rekomendasi, waktu normalnya tiap 10.000 km. Namun saat penggunaannya sering sekali terjebak macet, bisa dipercepat ke tiap 5.000. Selain berpatokan pada kilometer, bisa berdasarkan periode bulan, seperti misalnya setiap 6 bulan, mana mana tercapai lebih dulu
Lalu, komponen yang mengalami gangguan adalah brush yang berdada di dalam cooling fan motor. Kondisinya bisa menjadi cepat aus karena bekerja lebih berat.
ADVERTISEMENT
“Jadi di motor cooling fan itu kan ada brush-nya, nah komponen itu lama-kelamaan bisa habis karena aus. Pasalnya saat macet itu, kan pendinginan hanya mengandalkan cooling fan, sementara bila berjalan jalan masih ada hembusan angin.
Motor cooling fan sendiri tak ada standar kapan harus diganti, tergantung dari penggunaannya saja. Namun pada kondisi normal di kisaran 120.000 kilometer. Secara teknisnya, memang motor cooling fan akan otomatis berputar bila mendeteksi panas.
Sementara itu, komponen yang kemungkinan usia penggantiannya lebih pendek adalah kanvas rem. Kalu berbicara normalnya, berdasarkan hitung-hitungan pabrikan, yaitu di 40.000 kilometer.
“Kemudian ketiga adalah kopling, apalagi pengemudi punya kebiasaan menahan setengah kopling saat macet, karena malas pindahkan gigi dan menarik rem parkir. Kalau berbicara normal, kopling sendiri usianya 80.000-100.000 kilometer,” ungkap Anjar.
ADVERTISEMENT