1.200 Tahun Lalu, Manusia Memburu dan Membinasakan Kukang Raksasa

13 Maret 2019 8:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kukang raksasa dan manusia purba Foto: Alex McClelland/Bournemouth University
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kukang raksasa dan manusia purba Foto: Alex McClelland/Bournemouth University
ADVERTISEMENT
Sekitar 1.200 tahun lalu, pada era Pleistosen, sekelompok manusia pernah memburu dan membunuh seekor kukang raksasa yang dikenal paling lambat di Argentina. Setidaknya hal itu ditemukan dari tulang belulang dan pisau yang dipakai untuk membantai kukang-kukang raksasa tersebut.
ADVERTISEMENT
Tulang belulang itu terkubur selama berabad-abad di sebuah situs bernama Campo Laborde di wilayah Pampas, Argentina. Pada tahun 2000, seorang petani lokal menemukan jejak sejarah tersebut.
Kukang raksasa dengan nama ilmiah Megatherium americanum itu diperkirakan memiliki tinggi 3 meter dengan berat sekitar 4 ton. Hewan itu dapat berdiri dengan kedua kakinya, dan memiliki bulu lebat di sekitar tubuhnya.
Gigi dari kukang raksasa Foto: Stan Ambrose/Valley of Peace Archaeology
“Meski para arkeolog tahu bahwa manusia pernah memangsa hewan-hewan raksasa di seluruh Amerika, penemuan di situs Campo Laborde adalah satu-satunya pembantaian yang dapat dipastikan kebenarannya,” tulis peneliti dalam jurnal Science Advance.
Selain itu, penemuan ini juga telah membantah apa yang dipikirkan para ilmuwan sebelumnya, yakni mereka beranggapan bahwa kukang tanah raksasa mampu bertahan hidup dari gelombang kepunahan selama periode Pleistosen akhir, sekitar 1.200 tahun yang lalu.
ADVERTISEMENT
Saat itu, hampir 90 persen hewan bertubuh besar di seluruh dunia termasuk mastodon, kuda prasejarah, dan armadillo raksasa mengalami kepunahan di setiap benua, kecuali di Afrika. Namun ternyata, Homo sapiens alias manusia menjadi salah satu penyebab utama hewan-hewan besar itu mati.
Menulis ulang kisah kukang tanah raksasa
Salah satu bagian kerangka dari kukang raksasa Foto: Lisa J. Lucero/Valley of Peace Archaeology
Usai tulang-belulang kukang raksasa itu ditemukan pada tahun 2000, para arkeolog kemudian memeriksa fosil-fosil tersebut. Hasil penanggalan karbon tulang belulang itu menyebut bahwa fosil kukang tersebut diperkirakan berusia antara 6.750 hingga 9.700 tahun.
“Dalam hal ini, kami menduga bahwa mungkin pada awalnya pemburu tidak berdampak pada kepunahan kukang raksasa,” ujar Gustavo Politis, arkeolog dari Universidad nacional del Centro di Buenos Aires sekaligus penulis studi tersebut, seperti diberitakani ScienceAlert.
ADVERTISEMENT
Namun hasil studi ini diteliti ulang pada tahun 2016 dan 2017 dengan menggunakan teknologi lebih canggih disebut resin XAD-2, yang memisahkan bagian organik tulang (kolagen) dari unsur anorganik (asam fulvat). Hasilnya mengarahkan bahwa usia tulang-belulang hewan itu ternyata 1.000 tahun lebih tua dari perkiraan sebelumnya.
Ini berarti, rentang waktu kedatangan manusia dengan kepunahan mamalia besar di wilayah Amerika Selatan hanya terpaut 2.000 tahun. Dengan kata lain, leluhur kita berhasil membinasakan kukang tanah raksasa ini hanya dalam dua milenium.
Hasil penelitian ini juga membuat Politis curiga bahwa fosil kukang raksasa lainnya telah diberikan penanggalan yang salah.
Homo sapiens adalah predator di era Pleistosen akhir
Ilustrasi ukuran kukang raksasa dan manusia purba Foto: Julie McMahon/University of Illinois at Urbana-Champaign
Politis mengatakan, meski fosil kukang raksasa banyak ditemukan di Amerika Selatan, namun situs Campo Laborde adalah satu-satunya tempat yang dapat melihat bagaimana hewan itu diburu dan dibunuh.
ADVERTISEMENT
Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya potongan pisau dan alat-alat batu lainnya, yang menunjukkan bahwa manusia pada masa itu dengan jelas memburu dan membantai binatang tersebut.
Bahkan, kata Politis, pisau-pisau yang digunakan oleh manusia untuk membunuh hewan-hewan raksasa itu telah diasah dengan sangat tajam. “Mereka mengeluarkan daging, lalu pergi meninggalkan bangkai,” ujarnya.
Alat-alat yang ditemukan para arkeolog di sekitar kerangka kukang raksasa itu diperkirakan berusia 10.000 hingga 11.800 tahun. Sejak kedatangan manusia purba di Amerika Selatan pada 14.500 tahun lalu, dengan cepat mereka melakukan perburuan, termasuk memburu mastodon dan kerabat dengan armadillo raksasa yang disebut glyptodon.