11.000 Burung Berjatuhan dari Langit Montana, Apa yang Terjadi?

19 Agustus 2019 12:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Banyak burung berjatuhan dari langit Montana, AS. Foto: Montana FWP
zoom-in-whitePerbesar
Banyak burung berjatuhan dari langit Montana, AS. Foto: Montana FWP
ADVERTISEMENT
Lebih dari 11.000 burung dari berbagai jenis, seperti angsa berleher pendek, burung air, dan lainnya, jatuh dari langit dan mati. Ternyata, penyebab kematian massal dari burung-burung ini adalah badai hujan es yang melanda seluruh Negara Bagian Montana, Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Badai es yang terjadi pada awal pekan lalu itu merupakan malapetaka besar bagi masyarakat Montana. Ada banyak tanaman, jendela rumah, dan bangunan yang juga hancur. Kejadian pada musim panas ini melibatkan kecepatan angin yang mencapai 112 kilometer per jam. Es yang jatuh dari langit diperkirakan berukuran sebesar bola baseball.
Ahli biologi dari Montana Fish, Wildlife, and Parks (FWP) yang bertugas di bagian timur negara bagian itu menyimpulkan, “Bebek dan burung air itu mati ketika badai berlangsung, kematian mereka diakibatkan oleh kondisi sayap patah, tengkorak hancur, kerusakan internal, dan cedera lainnya seperti benturan dengan benda tumpul besar."
Kematian massal tersebut tak terelakkan karena badai brutal berlangsung di pengelolaan satwa liar danau besar (Big Lake Wildlife Management Area), sebuah area lahan basah dan danau yang menjadi tempat berimigrasi burung ketika musim berganti.
ADVERTISEMENT
Di tempat ini bersarang puluhan spesies burung pantai dan unggas, seperti bebek, angsa, burung kormoran, pelikan, dan burung camar. Selama musim semi yang sangat basah, area seluas 4.000 hektare itu dipenuhi oleh burung-burung tersebut.
"Burung yang hidup di danau terdiri dari 5 persen bebek, 40 persen pelikan, dan burung kormoran mengalami cedera atau gangguan gerak seperti sayap patah dan bulu rusak," ungkap Justin Paugh, ahli biologi margasatwa FWP, dilansir IFL Science.
Secara keseluruhan, Paugh melaporkan, hingga saat ini 13.000 unggas dan burung pantai ditemukan mati. Sebagian besar jatuh di sekitar pantai selama 4 hari berturut-turut. Mereka yang masih bertahan hidup dan mengalami cedera, diperkirakan tidak akan bertahan lama.
Sebagian besar bangkai busuk pun membuat pejabat satwa liar setempat khawatir tentang potensi penyebaran penyakit yang dapat merusak populasi burung lokal.
ADVERTISEMENT
Misalnya wabah Botulisme yang berasal dari bakteri Clostridium botulinum. Ini adalah penyakit serius yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan perilaku tidak biasa, secara historis bertanggung jawab atas kematian burung secara luas.
Namun, Paugh memberikan pernyataan positif atas kondisi yang terjadi. "Danau itu masih dipenuhi unggas air yang hidup dan sehat. Hidup akan terus berjalan," kata Paugh. Mereka berjanji untuk terus memantau setiap kondisi burung-burung yang hidup di area itu pasca badai es.
Tahun lalu, kejadian serupa pernah dialami oleh negara bagian Idaho. Mereka kehilangan lebih dari 100 spesies angsa akibat badai es yang parah di musim semi. Idaho digempur oleh badai hujan es seukuran bola golf disertai angin kencang, guntur, dan kilat yang intens. Bisa jadi kondisi cuaca ekstrem yang dialami Montana dan Idaho disebabkan oleh pemanasan global yang terjadi di dunia.
ADVERTISEMENT