12 Februari 2018, Charles Darwin Berulang Tahun ke-209

12 Februari 2018 11:22 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Patung Charles Darwin di Natural History Museum. (Foto: Aitoff via Pixabay (CC0 Creative Commons))
zoom-in-whitePerbesar
Patung Charles Darwin di Natural History Museum. (Foto: Aitoff via Pixabay (CC0 Creative Commons))
ADVERTISEMENT
Ilmuwan dan ahli biologi yang terkenal karena Teori Evolusinya, Charles Darwin, berulang tahun yang ke-209 pada Senin (12/2). Lahir di Shrewsburry, Inggris, pada 12 Februari 1809, Darwin terlahir dari keluarga yang kaya raya dan menyukai alam.
ADVERTISEMENT
Darwin adalah generasi ketiga dari keluarga tersohor Inggris, Darwin-Wedgwood. Anggota keluarga tersebut banyak yang menjadi ilmuwan, seniman, atau filsuf.
Kakeknya, Erasmus Darwin, adalah seorang ilmuwan dan ahli ilmu alam yang menulis puisi. Yang menarik, isi dari puisinya mengandung cerita mengenai sejarah alam dan merupakan salah satu fondasi dari Teori Evolusi.
Sementara itu, ayahnya, Robert Waring Darwin, adalah seorang dokter.
Setelah lulus dari Christ’s College pada tahun 1831, Darwin melakukan perjalanan keliling dunia dengan menggunakan kapal HMS Beagle atas rekomendasi dosen ilmu botaninya, John Stevens Henslow.
HMS Beagle dinakhodai oleh Kapten Robert FitzRoy dan memakan waktu lima tahun untuk menyelesaikan perjalanannya. Selama perjalanan inilah, Darwin mulai mengumpulkan spesimen dari berbagai burung, tanaman, dan fosil.
ADVERTISEMENT
Salah satu tempat yang dikunjungi oleh Darwin selama perjalanannya adalah Pulau Galapagos yang berada di Amerika Selatan. Ia mempelajari berbagai jenis burung dan kura-kura.
Ketika kembali ke Inggris pada tahun 1836, Darwin mulai menulis penemuannya selama dalam perjalanan dan dipublikasikan dalam Journal of Researches.
Penundaan Darwin
Saat itulah Darwin mulai menyadari adanya seleksi alam yang menjadikan hewan-hewan di Pulau Galapagos yang terisolasi berbeda dengan hewan di daratan lainnya. Namun Darwin khawatir penemuannya ini akan menyebabkan kontroversi karena akan bertentangan dengan agama.
Karena itu, Darwin meneruskan penelitiannya diam-diam dan tidak mempublikasikannya. Ia begitu khawatir penemuannya ini bakal membuat dunia marah.
Satu-satunya cara untuk Darwin membagikan penemuannya adalah dengan berkirim surat. Salah satu suratnya kepada Thomas Hooker menjelaskan apa yang ia lihat di Galapagos.
ADVERTISEMENT
“Saya hampir yakin (berbeda dengan opini yang saya tuliskan pada Anda) bahwa spesies itu (ini seperti mengaku saya melakukan pembunuhan) berubah.”
Demikian Darwin menuliskan, bahwa mengakui adanya evolusi makhluk hidup sangat berat baginya.
Teori Evolusi Charles Darwin (Foto: www.publicdomainpictures.net)
zoom-in-whitePerbesar
Teori Evolusi Charles Darwin (Foto: www.publicdomainpictures.net)
Selama dua puluh tahun ia tidak mempublikasikan tulisannya, bukan hanya karena kekhawatirannya, melainkan juga karena ia terus mengumpulkan bukti ilmiah dari teori barunya itu. Salah satu teman berkirim suratnya, Alfred Russel Wallace, begitu terinspirasi oleh perjalanan Darwin sehingga ia sendiri melakukan penjelajahan. Ia meyakinkan Darwin untuk mempublikasikan teorinya.
Hingga akhirnya, pada Juli 1858, Darwin bersama Wallace menulis paper mengenai teori evolusi yang disebabkan oleh seleksi alam. Paper tersebut kemudian dipresentasikan di Linnean Society. Namun Darwin tidak menghadiri presentasi tersebut karena putranya yang baru berusia satu tahun meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Pada 24 November 1859, akhirnya Darwin mempublikasikan bukunya yang mengubah pandangan dunia mengenai asal-usul makhluk hidup, 'The Origin of Species'.
Pertarungan untuk Pertahankan Teori Evolusi
Untuk mempertahankan teorinya, debat terbuka dilakukan. Namun kali ini, bukan Darwin sendiri yang melakukan debat, melainkan ahli biologi Thomas Huxley.
Debat dilakukan dengan melawan seorang uskup, Samuel Wilberforce. Ia menganggap Teori Evolusi telah membenturkan ilmu pengetahuan dengan agama.
Perdebatan mengenai Teori Evolusi ini telah mengguncang masyarakat di Zaman Victoria saat itu. Kedua belah pihak mengaku memenangi debat tersebut.
Charles Darwin  (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Charles Darwin (Foto: Pixabay)
Pada tahun 1871, Darwin menerbitkan buku keduanya, 'The Descent of Man, and Selection to Sex'. Dalam buku inilah Darwin menuliskan bahwa manusia dan kera memiliki leluhur yang sama. Buku ini juga menjelaskan mengapa manusia berbeda secara fisik, perbedaan antara laki-laki dan perempuan, serta bagaimana evolusi mempengaruhi manusia.
ADVERTISEMENT
Sekali lagi, Darwin membuat kontroversi, apalagi karena ia menuliskan bahwa manusia dan kera ternyata memiliki leluhur yang sama.
Charles Darwin  (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Charles Darwin (Foto: Wikimedia Commons)
Di tengah kontroversi Teori Evolusinya, Darwin terus bekerja dan menulis hingga akhirnya ia didiagnosis menderita penyakit jantung di tahun 1882. Bahkan hingga saat ini, hingga ia telah meninggal dunia, Teori Evolusi itu tetap jadi kontroversi dan menimbulkan perdebatan.
Darwin sendiri telah meninggal dunia pada 19 April 1882 di usia 73 tahun. Sebagai bentuk penghormatan terhadap hasil kerja Darwin yang mengubah ilmu biologi dan dunia, jasadnya dimakamkan di Westminster Abbey di dekat John Herschel (ahli matematika Inggris) dan Isaac Newton.