12 Perempuan yang Mengguncang Dunia Ilmu Pengetahuan

8 Maret 2018 19:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi peneliti di laboratorium. (Foto: skeeze)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi peneliti di laboratorium. (Foto: skeeze)
ADVERTISEMENT
Hari Perempuan Internasional bisa menjadi momen yang tepat untuk mengenang jasa-jasa kaum perempuan terhadap berbagai bidang, termasuk ilmu pengetahuan.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya banyak sekali kemajuan yang telah kaum perempuan sumbangkan pada ilmu pengetahuan. Akan tetapi di antara mereka, sedikitnya ada 12 orang peneliti yang sumbangannya sangat berarti bagi umat manusia.
Berikut daftar 12 orang ilmuwan perempuan yang sumbangannya telah mengubah dunia, yang berhasil tim kumparan (kumparan.com) susun seperti dilansir Live Science.
1. Marie Curie
Marie Curie (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Marie Curie (Foto: Wikimedia Commons)
Marie Curie adalah ahli fisika dari Polandia yang hidup pada 1867-1934. Dirinya adalah pionir dalam studi radioaktivitas. Ia bersama suaminya berhasil menemukan unsur polonium serta radium.
Hal ini menjadikan dirinya sebagai wanita pertama yang memenangkan Hadiah Nobel Fisika pada 1903. Tak hanya itu, delapan tahun berselang, ia juga memenangkan Hadiah Nobel Kimia pada 1911.
ADVERTISEMENT
Hal ini menjadikannya sebagai satu-satunya perempuan yang pernah memenangkan Hadiah Nobel dua kali.
2. Rachel Carson
Rachel Carson. (Foto: wikimedia commons)
zoom-in-whitePerbesar
Rachel Carson. (Foto: wikimedia commons)
Rachel Carson adalah ahli biologi kelautan dari Amerika Serikat yang hidup pada 1907-1964. Dirinya menulis buku ternama "Silent Spring" yang berisikan bahaya dari pestisida.
Bukunya itu telah membantu meluncurkan gerakan peduli lingkungan secara mendunia.
3. Rosalind Franklin
Rosalind Franklin. (Foto: flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Rosalind Franklin. (Foto: flickr)
Hidup pada 1920-1958, Rosalind Franklin adalah ahli biofisika dan kristalografi sinar X asal Inggris yang membantu penemuan bentuk DNA.
Temuannya menjadi landasan bagi peneliti lain, Francis Crick dan James Watson, untuk mendalami dan menciptakan model DNA baru pada 1953.
4. Barbara McClintock
Barbara McClintock. (Foto: wikimedia commons)
zoom-in-whitePerbesar
Barbara McClintock. (Foto: wikimedia commons)
Barbara McClintoc adalah ilmuwan AS yang hidup pada 1902-1992. Ia adalah pionir bagi AS dalam bidang riset genetika dan sitogenetika, ilmu yang mempelajari sel dari gen.
ADVERTISEMENT
McClintoc memenangkan Hadiah Nobel di bidang fisiologi dan ilmu kedokteran pada 1983 berkat karyanya dalam transposisi genetik.
5. Lise Meitner
Lise Meitner dan Otto Hahn. (Foto: wikimedia commons)
zoom-in-whitePerbesar
Lise Meitner dan Otto Hahn. (Foto: wikimedia commons)
Dikenal juga dengan sebutan "Ibu dari Bom Atom”, perempuan ini hidup pada 1878-1968. Lise Meitner bersama dengan koleganya, Otto Hahn, menemukan fisi nuklir.
Sedihnya, saat koleganya Otto Hahn memenangkan Hadiah Nobel berkat temuan itu, Meitner gagal mendapatkan kehormatan tersebut. Namun, ia masih tetap bisa berbangga karena Elemen 109 di tabel periodik kimia menggunakan namanya, yaitu meitnerium.
6. Maxine Singer
Maxine Singer. (Foto: wikimedia commons)
zoom-in-whitePerbesar
Maxine Singer. (Foto: wikimedia commons)
Maxine Singer adalah ahli biologi molekuler yang lahir pada 1931. Ia membantu mengungkap rahasia dari kode genetika. Selain itu, ia juga mendorong diskusi atas etika dalam riset DNA serta rekayasa genetika.
ADVERTISEMENT
7. Rita Levi-Montalcini
Rita Levi-Montalcini. (Foto: flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Rita Levi-Montalcini. (Foto: flickr)
Perempuan asal Italia ini adalah ahli saraf yang hidup pada 1909-2012. Ia bersama dengan koleganya, Stanley Cohen, menerima Hadiah Nobel di bidang fisiologi dan ilmu kedokteran pada 1986 atas temuan dari faktor pertumbuhan saraf.
8. Jane Goodall
Jane Goodall. (Foto: flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Jane Goodall. (Foto: flickr)
Jane Goodall adalah primatolog, etnolog, antropolog dan juga pembawa pesan perdamaian PBB asal Inggris yang lahir pada 1934.
Goodall cukup terkenal dengan studinya atas sifat dan kehidupan sosial dari simpanse di Tanzania. Studinya telah mengubah cara kita dalam memahami sifat primata.
9. Maria Mitchell
Maria Mitchell. (Foto: wikimedia commons)
zoom-in-whitePerbesar
Maria Mitchell. (Foto: wikimedia commons)
Maria Mitchell adalah astronom perempuan asal AS yang hidup pada 1818-1889. Pada 1847 ia berhasil menemukan komet dengan menggunakan sebuah teleskop, yang kemudian dinamai "Miss Mitchell's Comet".
ADVERTISEMENT
Mitchell adalah perempuan pertama yang menjadi anggota dari American Academy of Arts and Sciences.
10. Mae Jemison
Mae Jemison. (Foto: NASA)
zoom-in-whitePerbesar
Mae Jemison. (Foto: NASA)
Perempuan kelahiran 1956 ini adalah astronaut Afrika-Amerika perempuan pertama yang pergi ke luar angkasa. Dirinya menunggangi pesawat luar angkasa Endeavour pada 1992.
Selain astronaut, ia juga merupakan seorang dokter. Hasil karyanya berfokus pada interaksi antara ilmu pengetahuan sosial dengan teknologi.
11. Shirley Ann Jackson
Shirley Ann Jackson. (Foto: flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Shirley Ann Jackson. (Foto: flickr)
Shirley Ann jackson adalah ahli fisika teori asal Amerika Serikat yang lahir pada 1946 dan juga presiden ke-18 dari Rensselaer Polytechnic Institute.
Hasil karyanya pada Bell Laboratories membantu terciptanya Caller ID dan Call Waiting. Dirinya juga merupakan perempuan Afrika-Amerika pertama yang mendapatkan PhD dari Massachusetts Institute of Technology (MIT).
ADVERTISEMENT
12. Jocelyn Bell Burnell
Jocelyn Bell Burnell. (Foto: flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Jocelyn Bell Burnell. (Foto: flickr)
Jocelyn Bell Burnell adalah ahli astrofisika asal Irlandia Utara yang lahir pada 1943. Ia adalah orang yang pertama kali menemukan pulsar radio.
Burnell berhasil menemukan pulsar radio itu saat masih menjadi murid PhD di Cambridge University. Sayangnya, meski turut mengobservasi empat pulsar pertama yang ditemukan, dirinya tidak termasuk dalam tim yang mendapat Hadiah Nobel atas temuan tersebut.