18 Penumpang American Airlines Tertular Virus Hepatitis A di Pesawat

9 Oktober 2019 9:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat American Airlines. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat American Airlines. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Seorang pramugara American Airlines yang mengidap Hepatitis A secara tidak sengaja telah menyebarkan virus Hepatitis A (HAV) kepada para penumpang selama penerbangan pada akhir September lalu. Laporan resmi itu dikeluarkan oleh otoritas kesehatan Amerika Serikat, sebagaimana diberitakan Medical Daily.
ADVERTISEMENT
Virus Hepatitis A diketahui bisa menular dan menyebar dengan cepat dari satu orang ke orang lainnya. Setidaknya ada 18 orang penumpang pesawat American Airlines, yang saat itu terbang dari San Fransisco menuju Charlotte, yang tertular oleh virus Hepatitis A.
Peristiwa itu tepatnya terjadi pada 21 September 2019. Barulah pada awal Oktober, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) menemukan bahwa salah seorang pramugara dalam penerbangan tersebut memang mengidap penyakit Hepatitis A.
Pejabat dari Departemen Kesehatan Mecklenburg County menyatakan bahwa mereka telah menghubungi para penumpang yang terkena dampak dari virus Hepatitis A itu agar memeriksakan kondisi terkini mereka. Departemen kesehatan pun mencatat paparan tersebut tidak menimbulkan ancaman langsung kepada publik.
ADVERTISEMENT
Periode inkubasi untuk HAV, seperti yang disebut CDC, biasanya memakan waktu selama 28 hari. Namun dalam beberapa kasus, waktu yang dibutuhkan bisa lebih singkat yakni hanya 15 hari atau bahkan lebih lama hingga 50 hari. Menurut CDC, infeksi dapat menyebar dengan mudah dalam waktu dua minggu sebelum gejala muncul.
Ilustrasi Virus. Foto: geralt via pixabay
Pramugara yang mengidap Hepatitis A tersebut, menurut CDC, mengalami diare pada sejumlah penerbangan. Adapun semua penumpang dalam penerbangan itu kini sudah menerima vaksin Hepatitis A untuk mencegah infeksi.
Vaksin Hepatitis A atau suntikan globulin imun sangat dianjurkan untuk orang yang belum pernah divaksin Hepatitis A. CDC mengungkapkan suntikan tersebut akan bekerja dengan baik ketika diberikan tak lebih dari dua minggu setelah orang yang bersangkutan terpapar virus Hepatitis A.
ADVERTISEMENT
Meski si pramugara telah ditetapkan sebagai penyebar virus Hepatitis A itu, CDC tetap menyarankan agar petugas kesehatan dan pihak American Airlines tetap melanjutkan penyelidikan atas kasus ini. Tujuannya untuk mengetahui apakah pramugara sempat menyentuh makanan dan minuman dalam pesawat dan melakukan kontak langsung dengan penumpang dalam penerbangan lain.
Pihak maskapai sendiri telah menyatakan bersedia untuk memberitahukan kepada para kru dari penerbangan lain tentang kemungkinan paparan Hepatitis A ini. “Keamanan penumpang dan kru kami adalah prioritas utama,” ujar seorang perwakilan American Airlines dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Medical Daily.
“Kami menjalin hubungan yang cukup dekat dengan CDC serta pejabat kesehatan publik dan akan berkoordinasi dengan mereka mengenai langkah-langkah terkait medis dan keselamatan yang diperlukan.”
ADVERTISEMENT
Para pejabat kesehatan mengatakan ada kebutuhan mendesak untuk mengendalikan virus Hepatitis A dalam kasus ini karena virus ini dapat menyebar dengan sangat cepat terutama saat dalam penerbangan. Risiko penyebaran virus ini sangat tinggi di dalam penerbangan, karena orang-orang yang terjangkiti virus Hepatitis A dalam kasus ini pindah ke tempat-tempat lain mengikuti penerbangan-penerbangan berikutnya sehingga dapat menularkan virus ini kepada lebih banyak orang lainnya.