2 Mumi Mesir Berusia 4.000 Tahun Ini Ternyata Lahir dari Ibu yang Sama

22 Januari 2018 8:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mumi Mesir bernama Khnum-nakht dan Nakht-ankh  (Foto: Manchester Museum, The University of Manchester)
zoom-in-whitePerbesar
Mumi Mesir bernama Khnum-nakht dan Nakht-ankh (Foto: Manchester Museum, The University of Manchester)
ADVERTISEMENT
Sekitar seabad lalu, tepatnya pada 1907, sebuah alat excavator bernama Erfai berhasil menemukan sebuah situs pemakaman mumi di Deir Rifeh, selatan Kairo, Mesir. Di dalam situs pemakaman tersebut, ada dua peti mati yang berisi mumi dua laki-laki berstatus tinggi yang bernama Khnum-Nakht dan Nakht-Ankh.
ADVERTISEMENT
Nama itu berasal dari tulisan Mesir kuno yang tertulis pada situs pemakaman itu. Selain itu, tertulis pula bahwa kedua mumi itu dulu dilahirkan di kota yang sama, yakni Khnum-aa.
Peti mati kedua mumi itu terletak berdampingan satu sama lain sehingga mereka pun diduga merupakan saudara kandung dari satu ibu dan satu bapak. Tak hanya itu, situs pemakaman kedua mumi itu pun dikenal pula sebagai “makam dua saudara”.
Dugaan bahwa kedua mumi itu adalah saudara kandung tetap bertahan sekaligus diperdebatkan selama bertahun-tahun. Selama bertahun-tahun ini sejumlah peneliti melakukan riset terhadap kedua mumi itu.
Dan akhirnya sebuah penelitian terbaru mengungkapkan, dua mumi yang berusia sekitar 4.000 tahun itu berasal dari ibu yang sama, tapi memiliki ayah yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Dilansir PerfScience, para peneliti dari University of Manchester telah melakukan analisis DNS tehadap kedua mumi itu. DNA diekstrak dari gigi kedua mumi itu.
Hasilnya, kedua mumi itu memiliki ayah yang berbeda. Tak hanya itu, kedua mumi itu ternyata memiliki usia yang berbeda hampir 20 tahun.
Konstantina Drosou, ahli genetik dari University of Manchester yang melakukan penelitian ini mengatakan, “Kami memiliki bukti genetik yang kuat yang mendukung hieroglif (tulisan Mesir kuno pada kedua peti mumi itu), yang menjelaskan (mengapa) kedua saudara laki-laki itu menggunakan nama ibu mereka dan bukan nama ayah mereka.”
Drosou menambahkan, “Karena kami hampir menemukan profil mitokondria DNA mereka hampir secara sempurna, kami bisa sangat yakin bahwa mereka berhubungan darah secara maternal.”
ADVERTISEMENT
Data dari kromosom Y yang diturunkan oleh ayah atau laki-laki, bagaimanapun, adalah pemberi tanda. Akan tetapi, informasi yang cukup lengkap yang didapatkan oleh para peneliti itu menunjukkan bahwa kedua mumi itu kemungkinan besar memiliki ayah yang berbeda.
“Perbandingan antara 6 wilayah dari koromosom Y (kedua mumi itu) menunjukkan bahwa kemungkinan mereka memiliki ayah berbeda,” tegas Drosou.
Sejak 1908, kedua mumi itu telah disimpan dan dipajang di Manchester Museum, Inggris. Campbell Price, kurator mumi Mesir di museum itu turut terlibat dalam penelitian DNA dua mumi bersaudara tersebut.
Meski status kedua mumi itu dianggap sebagai berstatus tinggi dalam masyarakat Mesir kala itu, Price menjelaskan keduanya sebenarnya bukanlah bangsawan atau anggota keluarga raja.
ADVERTISEMENT
“Masing-masing dari mereka adalah anak dari gubernur lokal, menurut hieroglif. Seorang gubernur pada dasarnya adalah kepala kota setempat, sehingga membuat mereka elite,” tutur Price.