2 Orang Positif HIV Setelah Jalani Vampire Facial ala Kim Kardashian

3 Mei 2019 15:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Facial. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Facial. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Dua orang didiagnosis positif mengidap HIV setelah menjalani perawatan wajah "vampire facial" di sebuah klinik di Amerika Serikat tahun lalu. Nama kilik itu adalah VIP Spa, berada di kota Albuquerque, New Mexico.
ADVERTISEMENT
Departemen Kesehatan New Mexico (NMDOH) saat ini sedang menginvestigasi klinik tersebut. Mereka juga mendesak siapa pun yang pernah mengunjungi klinik itu pada rentang waktu antara Mei dan September 2018, untuk melaporkan diri mereka serta menjalani tes HIV, hepatitis B, dan hepatitis C.
Hasil penyelidikan menemukan bahwa dua orang yang dinyatakan positif HIV itu pernah menerima “prosedur terkait suntikan” dalam perawatan vampire facial di VIP Spa dan kemudian mengidap jenis virus yang sama. Menurut NMDOH, kedua faktor ini meningkatkan kemungkinan bahwa infeksi HIV yang terjadi pada kedua orang itu terkait dengan prosedur perawatan di klinik tersebut.
VIP Spa selama ini dikenal karena menawarkan perawatan vampire facial. Jenis perawatan wajah ini dilakukan dengan terlebih dahulu mengambil darah dari pasien, seperti saat melakukan donor darah. Kemudian, darah tersebut ditaruh dalam sebuah sentrifugal dan diputar dengan kecepatan tinggi hingga plasmanya terpisah.
ADVERTISEMENT
Plasma yang biasanya memiliki warna kekuningan ini kemudian disuntikkan ke wajah atau bagian tubuh lain.
Selain penyuntikan plasma darah, dalam praktik facial ini dilakukan juga microneedling, yaitu treatment yang melibatkan penusukan jarum-jarum kecil sepanjang kurang dari 2,5 milimeter ke dalam kulit dengan menggunakan alat khusus. Kulit wajah biasanya akan berdarah setelah menjalani microneedling.
Metode perawatan ini, sebagaimana dilansir IFL Science, sempat ramai diperbincangkan publik pada tahun 2013. Tepatnya setelah sosok selebritas terkenal Kim Kardashian memposting foto dengan wajah berlumuran darah dengan tagar #VampireFacial di akun instagram pribadinya.
Meski metode ini diklaim bisa meremajakan kulit wajah bahkan bisa menghilangkan jerawat serta bopeng-bopeng di wajah, bukti ilmiah menunjukkan bahwa metode perawatan seperti ini justru memiliki risiko infeksi yang sangat berbahaya. Metode perawatan ini justru dapat menularkan penyakit berbahaya melalui darah, seperti HIV dan hepatitis. Dua penyakit ini sering ditularkan melalui kontak seksual dengan orang yang terinfeksi atau penggunaan jarum yang digunakan berulang kali.
ADVERTISEMENT
Spa VIP sendiri kini telah ditutup oleh departemen kesehatan setempat. Klinik itu telah ditutup sejak 7 September 2018, setelah ditemukan beberapa kasus penyakit yang diduga diakibatkan oleh metode perawatan yang dijalankan klinik.
Saat ini otoritas kesehatan setempat sedang mencari semua pasien yang pernah menjalani perawatan vampire facial di klinik tersebut. Mereka telah memeriksa kesehatan lebih dari 100 klien perawatan wajah tersebut.
“Tes kesehatan ini penting dilakukan oleh semua orang karena ada pengobatan yang efektif untuk infeksi HIV dan hepatitis" kata Kathy Kunkel, Sekretaris Kabinet NMDOH, dalam sebuah pernyataan resminya.