21 Maret, Hari Tanpa Bayangan Sambangi Indonesia

21 Maret 2018 7:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tugu Khatulistiwa di Pontianak (Foto: Flickr/baka_neko_baka)
zoom-in-whitePerbesar
Tugu Khatulistiwa di Pontianak (Foto: Flickr/baka_neko_baka)
ADVERTISEMENT
Ada fenomena unik yang akan terjadi pada hari ini, Rabu (21/3) bagi mereka yang tinggal di daerah yang tepat berada di garis khatulistiwa. Pada siang nanti, masyarakat yang tinggal di daerah tersebut, misalnya Pontianak, akan menyaksikan fenomena hilangnya bayangan yang biasa berada di bawah kaki mereka.
ADVERTISEMENT
Hilangnya bayangan ini bukan akibat mereka semua mendadak berubah menjadi vampir yang konon katanya tidak memiliki bayangan, melainkan karena posisi Matahari akan tepat berada di atas ekuator.
Peristiwa ini disebut dengan nama Vernal equinox dan akan terjadi lagi pada 22 September mendatang dengan nama yang berbeda, yaitu Autumnal equinox.
"Pada tanggal 21 Maret 2018 dini hari, Matahari akan tepat berada di atas ekuator. Saat tengah hari, Matahari hampir tepat berada di atas kepala. Saat itu, tugu atau objek yang berdiri tegak di ekuator akan seperti tidak memiliki bayangan," jelas Rhorom Priyatikanto, peneliti LAPAN.
Peristiwa hilangnya bayangan akan terjadi mulai pukul 11.50 WIB, ketika Matahari mencapai titik puncak atau kulminasi.
Hari Tanpa Bayangan  (Foto: LAPAN )
zoom-in-whitePerbesar
Hari Tanpa Bayangan (Foto: LAPAN )
Ia juga menambahkan bahwa saat itu Matahari akan menjadi sembilan persen lebih terik dibandingkan saat solstice atau titik balik Matahari yang menandai puncak dari musim panas atau musim dingin.
ADVERTISEMENT
Menurut penjelasan Rhorom, kota lain yang terletak dekat dengan ekuator juga dapat mengalami hari tanpa bayangan pada Rabu (21/3).
Sementara itu, warga Jakarta sendiri tampaknya baru akan merasakan peristiwa ini pada 5 Maret dan 9 Oktober mendatang.
"Kota lain di Indonesia juga dapat mengalami hari tanpa bayangan, yakni saat Matahari transit atau kulminasi di atas kotanya," tulis Rhorom lagi.
Dalam data yang tim kumparan miliki, dijelaskan juga sebelumnya Denpasar telah mengalami peristiwa ini pada 26 Februari lalu dan akan kembali merasakannya pada 16 Oktober mendatang.
Sementara bagian paling barat Indonesia, Sabang, akan mengalaminya pada 5 April dan 8 September. Selain itu, peristiwa ini juga pernah terjadi di Belitung pada 13 Maret dan akan kembali terjadi pada 1 Oktober nanti di sana.
ADVERTISEMENT