214 Jenis Virus Baru Ditemukan pada Katak, Ikan, dan Reptil

6 April 2018 12:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Virus (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Virus (Foto: Pixabay)
ADVERTISEMENT
Para peneliti menemukan 214 virus RNA baru yang terdapat pada katak, ikan, dan reptil. Meski ditemukan pada katak, ikan, dan reptil, penemuan ini juga dapat mempengaruhi studi virus pada manusia dan menunjukkan sejarah evolusi virus.
ADVERTISEMENT
"Studi ini mengungkapkan ada beberapa kelompok virus yang menjadi bagian sejarah evolusi vertebrata ini mengubah pemahaman kita tentang evolusi virus," kata Eddie Holmes, epidemiolog dari University of Sydney, Australia, sekaligus penulis studi ini, dilansir Science Alert.
"Untuk pertama kalinya kami dapat menunjukkan bahwa virus RNA telah berusia jutaan tahun, dan telah ada sejak vertebrata pertama ada," imbuh Holmes.
Virus RNA mendapatkan materi genetik dari asam ribonukleat, bukan dari DNA. Jenis virus ini banyak menyebabkan penyakit pada manusia, seperti flu, flu biasa, dan bahkan Ebola.
Meneliti Virus Ebola (Foto:  DragonImages/gettyimages)
zoom-in-whitePerbesar
Meneliti Virus Ebola (Foto: DragonImages/gettyimages)
Meskipun beberapa virus RNA sebelumnya telah ditemukan di kadal air dan salamander, penelitian virus pada amfibi, ikan, dan reptil lainnya masih sangat sedikit.
Holmes dan timnya memeriksa RNA pada lebih dari 186 spesies, termasuk reptil seperti ular, kura-kura dan kadal. Selain itu, mereka juga memeriksa hewan dari jenis amfibi seperti katak, salamander, dan cacing, serta pada jenis ikan.
ADVERTISEMENT
Mereka fokus pada virus yang ada pada vertebrata, dan 214 virus yang mereka temukan berhubungan dengan virus RNA yang menyebabkan infeksi pada vertebrata. Sebanyak 24 persen dari virus tersebut diambil dari jaringan yang berbeda dari individu yang sama.
"Ikan, khususnya, memiliki keragaman virus yang luar biasa, dan hampir setiap jenis keluarga virus yang terdeteksi pada mamalia bisa ditemukan di ikan," kata Holmes. "Kami bahkan menemukan kerabat dari virus Ebola dan influenza pada ikan."
Tapi bukan berarti ikan dapat menularkan Ebola. Manusia dan ikan sangat berbeda satu sama lain dan analisis lebih lanjut terhadap virus tersebut mengungkapkan bahwa mereka telah berevolusi bersama dengan hewan yang mereka infeksikan.
Virus Ebola (Foto: Manjurul Haque / EyeEm)
zoom-in-whitePerbesar
Virus Ebola (Foto: Manjurul Haque / EyeEm)
Peneliti menyimpulkan bahwa virus modern datang dari laut bersama dengan nenek moyang kita.
ADVERTISEMENT
Studi yang telah dipublikasikan di jurnal Nature ini menunjukkan, ada ada banyak virus RNA di luar sana daripada yang kita duga, dan ini bisa membantu mengidentifikasi virus RNA yang mungkin menimpa manusia di masa depan.
"Studi ini menekankan seberapa luas alam untuk virus, atau yang disebut virosfer, sebenarnya. Virus ada di mana-mana," kata Holmes. "Jelas masih ada jutaan virus lagi yang masih harus ditemukan."