3 Masalah Kesehatan yang Muncul Akibat Abu Vulkanik Gunung Agung

28 November 2017 22:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hujan Abu Gunung Agung (Foto: Nyoman Budhiana/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Hujan Abu Gunung Agung (Foto: Nyoman Budhiana/Antara)
ADVERTISEMENT
Salah satu material berbahaya yang dihasilkan oleh erupsi Gunung Agung yang kini berstatus Awas adalah abu vulkanik.
ADVERTISEMENT
Abu vulkanik sendiri merupakan hasil leburan material yang dihasilkan oleh erupsi gunung berapi. Komposisinya adalah fragmen batuan, mineral, silika dan debu dalam ukuran yang relatif kecil.
Menurut Frida Neila, dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Malang, partikel-partikel kecil tersebut mudah terbawa angin dan berisiko menganggu pernapasan.
Frida menuturkan, hampir semua material abu vulkanik ini punya sifat korosif dan iritan yang mudah mengiritasi organ tubuh. Beberapa organ tubuh yang dinilai rawan untuk terkena abu vulkanik adalah saluran pernapasan, kulit, mukosa, dan mata.
Abu vulkanik gunung agung (Foto: Nyoman Budhiana/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Abu vulkanik gunung agung (Foto: Nyoman Budhiana/Antara)
1. Saluran Pernapasan
"Bila material yang disebutkan di atas mengiritasi mukosa saluran pernapasan maka timbulah penyakit terkait peradangan saluran pernapasan, ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) menjadi penyakit yang paling banyak muncul pascaerupsi,” jelas Frida saat dihubungi kumparan (kumparan.com), Selasa (28/11).
ADVERTISEMENT
Partikel abu yang sangat kecil dikhawatirkan bisa mengiritasi saluran pernapasan sampai ke bagian yang paling kecil, bahkan paru-paru.
Nurbaiti, dokter di RSUD Ratu Zalecha, menambahkan bahwa masalah kesehatan yang memang sering terjadi akibat abu vulkanik adalah penyakit pada saluran pernapasan. Nurbaiti mengimbau kepada posko-posko pengungsian untuk lebih memerhatikan penduduk yang memiliki riwayat penyakit asma atau paru-paru.
Hujan Abu Gunung Agung (Foto: Fikri Yusuf/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Hujan Abu Gunung Agung (Foto: Fikri Yusuf/Antara)
2. Kulit dan Mata
Masalah kesehatan lainnya yang sering dirasakan pascaerupsi gunung berapi antara lain adalah iritasi pada kulit yang menyebabkan rasa gatal. Selain itu, mata juga rentan terkena abu sehingga muncul keluhan mata merah, gatal dan mudah berair.
Gejala disebut oleh Frida sebagai konjungtivitis.
3. Saluran Pencernaaan
Nurbaiti mengatakan, masalah pada saluran pencernaan juga menjadi salah satu yang harus diperhatikan. Abu vulkanik yang kotor berpotensi mencemari sumber air dan makanan warga sekitar.
ADVERTISEMENT
“Makanan darurat pada tempat pengungsian kebersihanyna terbatas, ditambah jumlah pengungsi yang banyak, penularan penyakit infeksi akan semakin mudah,” kata Nurbaiti, Selasa (28/11).
Penyakit pencernaan yang biasa menjadi langganan di tempat-tempat pengungsian, menurut Nurbaiti, adalah diare, gastritis, maag dan konstipasi.
Hujan Abu Gunung Agung (Foto: Fikri Yusuf/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Hujan Abu Gunung Agung (Foto: Fikri Yusuf/Antara)
Pakai Masker, Kacamata, Baju Tertutup dan Jaga Kebersihan
Apa yang bisa dilakukan dalam menghadapi serbuan abu vulkanik hasil erupsi gunung berapi?
Frida dan Nurbaiti sepakat bahwa penggunaan masker khusus untuk penangkal abu, yakni jenis N95, P2 atau N100, menjadi hal yang paling penting.
Selain itu, memakai baju tertutup juga diperlukan untuk menyiasati agar abu tidak langsung bersentuhan dengan kulit. Selain masker dan baju, gunakan juga kacamata untuk mencegah iritasi abu pada mata.
ADVERTISEMENT
Nurbaiti mengimbau, masyarakat yang sedang mengungsi agar menjadi kebersihan tempat tinggal sementara mereka. "Kebersihan kamar mandi dan tempat pembuangan sampah harus diperhatikan, diusahakan tidak berada pada tempat yang sentral," tegasnya.
Gunung Agung hanyalah satu dari ratusan gunung berapi yang aktif di Indonesia. Pengetahuan dan petunjuk dalam menghadapi bahaya abu vulkanik menjadi perlu kita miliki.
Sebab, erupsi kini terjadi di Gunung Agung mungkin saja bisa terjadi pada gunung-gunung lainnya di Indonesia.