news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

3 Sumbangsih Sains Katsuko Saruhashi, Pelopor Ilmuwan Perempuan Jepang

22 Maret 2018 14:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Katsuko Saruhashi (Foto: Google Doodle)
zoom-in-whitePerbesar
Katsuko Saruhashi (Foto: Google Doodle)
ADVERTISEMENT
Hari ini (22/3), Google Doodle menampilkan ilustrasi gambar seorang perempuan berkacamata yang tampaknya berasal dari Asia. Perempuan itu terlihat membawa clipboard layaknya para akademisi atau minimal para pelajar dari institusi atau lembaga pendidikan.
ADVERTISEMENT
Perempuan itu memang perempuan Asia dan betul merupakan akademisi. Ia adalah ilmuwan perempuan Jepang. Namanya adalah Katsuko Saruhashi.
Ilustrasi wajah Katsuko Saruhashi ditampilkan dalam Google Doodle karena hari ini, 22 Maret, adalah hari ulang tahunnya. Jika Katsuko Saruhashi masih hidup hingga saat ini, maka hari ini ia genap mencapai usia 98 tahun.
Ilustrasi Ilmuwan Perempuan (Foto: Kristoffer Trolle via Flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Ilmuwan Perempuan (Foto: Kristoffer Trolle via Flickr)
Pelopor Ilmuwan Perempuan Jepang
Katsuko Saruhashi lahir di Tokyo pada 22 Maret 1920 dan meninggal dunia juga di Tokyo pada 29 September 2007 lalu saat ia berusia 87 tahun. Saruhashi adalah lulusan University of Tokyo yang kemudian menjadi ahli di bidang geokimia.
Saruhashi bukanlah sekadar seorang ilmuwan perempuan di Jepang, melainkan adalah pelopor ilmuwan perempuan di Negeri Matahari Terbit itu. Pada 1957 ia menjadi perempuan pertama yang mendapatkan gelar doktor kimia dari University of Tokyo.
ADVERTISEMENT
Pada 1980 Saruhashi menjadi perempuan pertama yang dipilih sebagai anggota Dewan Ilmu Pengetahuan Jepang (the Science Council of Japan). Tak cuma itu, ia juga menjadi ilmuwan perempuan pertama yang meraih penghargaan Miyake Prize di bidang geokimia pada tahun 1985.
Katsuko Saruhashi (Foto: Google Doodle)
zoom-in-whitePerbesar
Katsuko Saruhashi (Foto: Google Doodle)
Sumbangsih Katsuko Saruhashi
Beberapa terobosan sains pernah Saruhashi ciptakan di masa hidupnya sebagai ilmuwan. Selain itu, kiprahnya yang gemilang di bidang sains juga telah menginspirasi dan membuka jalan bagi perempuan-perempuan lain untuk turut berkarier di dunia ilmu pengetahuan.
Sedikitnya ada tiga sumbangan yang telah Katsuko Saruhashi berikan bagi dunia ilmu pengetahuan. Berikut ini tiga sumbangsih sains dari Saruhashi yang sungguh menginspirasi.
1. Saruhashi’s Table
Ilustrasi Penelitian (Foto: luvqs)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Penelitian (Foto: luvqs)
Katsuko Saruhashi adalah orang pertama yang secara akurat berhasil mengukur konsentrasi asam karbonat di dalam air berdasarkan suhu, tingkat keasaman (pH), dan klorinitas air tersebut.
ADVERTISEMENT
Sahurashi’s Table, nama metodologi untuk menentukan konsentrasi asam karbonat di dalam air ini, terbukti sangat berharga untuk membantu pekerjaan para ahli kelautan di seluruh dunia.
2. Teknik Melacak Kejatuhan Radioaktif Akibat Uji Coba Bom Nuklir
Kim Jong Un dan senjata nuklir Korea Utara (Foto: North Korea's Korean Central News Agency (KCNA)/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Kim Jong Un dan senjata nuklir Korea Utara (Foto: North Korea's Korean Central News Agency (KCNA)/Reuters)
Semasa hidupnya Saruhashi juga sempat mengembangkan teknik untuk melacak perjalanan kejatuhan radioaktif yang melintasi samudra. Hasil risetnya ini menyebabkan pembatasan uji coba bom nuklir di samudra, terutama Samudra Pasifik, pada tahun 1963.
Pada 1963 Amerika Serikat, Uni Soviet dan Inggris meneken Limited Test Ban Treaty, traktat yang melarang uji coba bom nuklir di atmosfer, angkasa dan bawah air. Sebelumnya, pada tahun 1950-an, Amerika Serikat, Uni Soviet dan beberapa negara lainnya aktif melakukan percobaan bom nuklir di atmosfer yang kemudian jatuh di samudra.
ADVERTISEMENT
Bahaya keberadaan zat radioaktif dari uji coba nuklir inilah yang berhasil dilacak oleh teknik Saruhashi ini.
3. Saruhashi Prize
Ilustrasi ilmuwan di laboratorium. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ilmuwan di laboratorium. (Foto: Pixabay)
Katsuko Saruhashi tak ingin sukses seorang diri sebagai ilmuwan perempuan di Jepang. Ia ingin menginspirasi para perempuan muda lainnya untuk belajar dan mendalami sains.
Pada 1981 Saruhashi menginisiasi pemberian penghargaan tahunan terhadap peneliti perempuan Jepang yang berjasa bagi perkembangan sains, khususnya ilmu alam. Pendanaan awal Saruhashi Prize, nama penghargaan itu, berasal dari uang pensiun yang didapat Saruhashi.
Sebelumnya pada 1979 Saruhashi mendapat uang pensiun dari jabatannya sebagai Direktur Geochemical Research Laboratory, sebesar 5 juta yen atau sekitar 50 ribu dolar AS. Uang itulah yang Saruhashi sumbangkan untuk memotivasi para ilmuwan perempuan dalam berkarya dan mengembangkan sains.
ADVERTISEMENT
Hari ini, Google menampilkan sosok Katsuko Saruhashi di Google Doodle sebagai penghargaan kepada doktor kimia yang telah banyak berkontribusi di dunia sains dan menginspirasi para ilmuwan muda di seluruh dunia agar bisa sukses seperti dirinya.