385 Gajah Afrika Dibunuh di Negara yang Dulu Dianggap Paling Aman

16 Juni 2019 17:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gajah di taman nasional Afrika Selatan Foto: AFP/Issouf Sanogo
zoom-in-whitePerbesar
Gajah di taman nasional Afrika Selatan Foto: AFP/Issouf Sanogo
ADVERTISEMENT
Republik Botswana yang berada di selatan Afrika menjadi rumah bagi banyak gajah liar. Negeri itu tercatat memiliki populasi gajah terbanyak di benua Afrika, ketika gajah-gajah di tempat lain di Afrika, tewas dibunuh pemburu untuk diambil gadingnya.
ADVERTISEMENT
Namun, tempat yang dulunya digadang-gadang sebagai tempat paling aman bagi populasi gajah Afrika, kini dianggap tidak aman. Berdasarkan penelitian para ilmuwan dari kelompok konservasi Elephants Without Borders (EWB), sedikitnya 385 gajah di Botswana tewas terbunuh hanya dalam waktu dua tahun, dari 2017 hingga 2018. 156 di antaranya dibunuh oleh para pemburu liar.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal Current Biology menjelaskan, para peneliti membandingkan survei yang dilakukan lewat udara di area seluas 57.936 kilometer persegi. Hasilnya, populasi gajah terpantau masih tetap stabil dengan total jumlah sekitar 123.000 ekor.
Namun, penemuan bangkai gajah juga terus meningkat hingga mencapai 596 persen dari tahun 2014 hingga 2018. Angka ini menunjukkan bahwa wabah perburuan gajah di wilayah tersebut meningkat.
Gajah di Nairobi, Kenya, (12/3). Foto: AFP/Yasuyoshi CHIBA
ADVERTISEMENT
Menurut para peneliti, bangkai-bangkai gajah yang ditemukan cenderung berkelompok di lima "hotspot" di sebelah utara Botswana, masing-masing dengan luas rata-rata sekitar 2.172 kilometer persegi. Mereka menemukan ada peningkatan sebanyak 16 persen gajah yang diburu di masing-masing hotspot, sedangkan daerah lain yang tidak termasuk hotspot mengalami penurunan sekitar 10 persen.
Setiap hotspot, jumlah bangkai "lama", atau yang sudah mati selama lebih dari setahun, telah meningkat sebesar 78 persen dari 2014 hingga 2018.
"Untuk memverifikasi bahwa perburuan telah terjadi, kami menggunakan helikopter untuk mengunjungi 148 bangkai gajah dan menganalisis penyebab kematian mereka," tulis para penulis seperti dikutip dari Newsweek. "Kami mengkonfirmasi ada 72 bangkai gajah baru yang mati akibat perburuan. Kami juga mengkonfirmasi ada 62 dari 76 bangkai gajah lama yang mati sekitar satu tahun lalu akibat perburuan. Bukti ini menunjukkan bahwa perburuan gading telah terjadi dalam jumlah ratusan per tahunnya di Botswana utara sejak 2017 atau mungkin sebelumnya."
Ilustrasi Gajah Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Temuan baru ini bisa menjadi peringatan bagi pemerintah Botswana yang bulan lalu mencabut larangan perburuan gajah. Presiden Botswana, Mokgweetsi Masisi, mengatakan alasan di balik langkah kontroversi itu tak lain untuk mengendalikan populasi gajah dan mengurangi kerusakan tanaman yang diduga dilakukan oleh hewan besar tersebut.
Pada 2018, EWD mengklaim telah menemukan 87 gajah mati yang kemungkinan dibunuh di tangan para pemburu gelap. Namun, pemerintah setempat membantah klaim tersebut.