4 Dampak Mengerikan akibat Penggunaan Antibiotik yang Berlebihan

7 September 2018 17:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jangan sembarang minum antibiotik. (Foto: Thinkstocks)
zoom-in-whitePerbesar
Jangan sembarang minum antibiotik. (Foto: Thinkstocks)
ADVERTISEMENT
Antibiotik merupakan obat yang kerap diberikan oleh dokter kepada pasien untuk menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Meski antibiotik bisa bermanfaat dalam menyembuhkan berbagai macam penyakit, penggunaan antibiotik yang salah atau berlebihan bisa juga menimbulkan dampak buruk yang mengerikan.
ADVERTISEMENT
Salah satu dampak yang bisa timbul akibat menggunakan antibiotik secara sembarangan adalah meningkatnya resistensi terhadap antibiotik sehingga bakteri menjadi tidak mempan untuk diobati dengan antibiotik akibat adaptasi dengan bahan kimia pada antibiotik.
Selain resistensi antibiotik, berikut ini adalah beberapa kemungkinan lain yang bisa terjadi bila seseorang menggunakan antibiotik secara berlebihan seperti yang dirangkum dari Healthline.
1. Meningkatkan kasus diare fatal pada anak-anak
Ilustrasi anak mengalami diare (Foto:  Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak mengalami diare (Foto: Thinkstock)
Pemberian antibiotik yang tidak semestinya pada anak-anak dapat menyebabkan bakteri bernama C. difficile menjadi kuat dan mengalami resistensi terhadap antibiotik. C. diff adalah bakteri yang berada dalam perut manusia dan dapat menyebabkan diare parah.
Sebuah studi yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, Centers for Disease Control and Prevention (CDC), menunjukkan bahwa 71 persen anak-anak yang menderita infeksi C. diff sebelumnya diberikan antibiotik untuk mengobati penyakit pernapasan, telinga, dan hidung.
ADVERTISEMENT
2. Merusak keseimbangan bakteri di dalam perut
Ilustrasi perut sakit (Foto: Dok. Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perut sakit (Foto: Dok. Thinkstock)
Usus mengandung sekitar 100 triliun bakteri. Tidak semua bakteri dalam perut adalah bakteri jahat yang dapat membuat manusia sakit. Beberapa bakteri yang disebut sebagai gut flora justru diperlukan untuk membantu sistem pencernaan.
Antibiotik yang agresif dan dikonsumsi tanpa pengawasan dokter dikhawatirkan dapat mengganggu keseimbangan bakteri dalam perut dengan cara membunuh bakteri baik dan membuat bakteri jahat justru semakin imun terhadap pengobatan.
3. Meningkatkan kasus gonore yang tidak dapat diobati
Neisseria gonorrhoeae penyebab gonore. (Foto: Centers for Disease Control and Prevention)
zoom-in-whitePerbesar
Neisseria gonorrhoeae penyebab gonore. (Foto: Centers for Disease Control and Prevention)
Selain meneliti C. diff, CDC juga melakukan studi hubungan antara antibiotik dan gonore atau kencing nanah. Gonore yang tidak diobati akan menyebabkan rasa sakit, peradangan di panggul, kehamilan ektopik, ketidaksuburan, dan infeksi mata pada bayi baru lahir.
ADVERTISEMENT
Dari studi ini diketahui bahwa Neisseria gonorrhoeae, bakteri penyebab gonore, dapat menjadi kebal terhadap antibiotik dan menjadi sulit untuk disembuhkan.
4. Menyebabkan naiknya biaya pengobatan
Ilsutrasi pasien dan dokter (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilsutrasi pasien dan dokter (Foto: Thinkstock)
Selain berisiko pada kesehatan, penggunaan antibiotik secara sembarangan juga bisa menyebabkan biaya pengobatan menjadi lebih tinggi. Hal ini dikarenakan resistensi antibiotik yang dialami pasien yang menyalahgunakan antibiotik membuat bakteri lebih sulit diobati sehingga pasien harus menjalani pengobatan yang lebih mahal dan lama.