4 Kasus Kematian akibat ‘Sindrom Nasi Goreng’

3 Februari 2019 13:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi nasi goreng Foto: Dok. Thinkstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi nasi goreng Foto: Dok. Thinkstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Memakan pasta atau nasi yang sudah basi ternyata dapat berbahaya bagi kesehatan, bahkan bisa membunuh. Makanan mengandung karbohidrat seperti nasi dan pasta yang sudah basi dapat menyebabkan munculnya bakteri yang disebut dengan Bacillus cereus. Penyakit keracunan makanan akibat infeksi Bacillus cereus ini disebut juga sebagai ‘sindrom nasi goreng’. "Habitat alami B. cereus diketahui sangat luas termasuk di tanah, hewan, serangga, debu dan tanaman," kata Anukriti Mathur, peneliti bioteknologi di Australian National University, kepada Science Alert. "Bakteri akan bereproduksi dengan memanfaatkan nutrisi dari produk makanan termasuk pada beras, produk susu, rempah-rempah, makanan kering dan sayuran." Berikut adalah beberapa contoh kasus kematian yang terjadi akibat ‘sindrom nasi goreng’ alias memakan karbohidrat yang sudah basi. 1. Kematian akibat salad pasta Laporan kasus di Journal of Clinical Microbiology mencatat pada tahun 2003 adan lima orang anak mengalami keracunan setelah memakan pasta yang dimasak empat hari sebelumnya. Pasta tersebut dimasak dan menjadi salad pasta pada hari Jumat dan kemudian dibawa piknik pada hari Sabtu. Setelah piknik, salad tersebut dimasukkan ke dalam kulkas dan dimakan pada hari Senin malam.
pasta Foto: dok.pixabay.com
Malam itu juga, anak-anak yang memakan salad tersebut mulai muntah-muntah. Tragisnya, anak yang paling kecil meninggal dunia. Sementara anak-anak lainnya sempat mengalami kerusakan hati dan ada juga yang mengalami keracunan namun tidak terlalu parah sehingga bisa sembuh setelah diobati melalui infus. 2. Kematian akibat spageti Selain pada 2005, kasus kematian lain juga terjadi pada 2008. Seorang mahasiswa di Belgia yang berusia 20 tahun meninggal dunia setelah memakan spageti dengan saus tomat yang sudah berumur lima hari. Ia memasak spageti itu lima hari sebelumnya dan meninggalkan spageti tersebut di dapur. Setelah ditinggalkan beberapa saat, ia kemudian memanaskan spageti tersebut kemudian memakannya. Setelah beberapa saat, ia kemudian mengalami diare, sakit perut, muntah-muntah, hingga akhirnya meninggal dunia 10 jam setelah memakan spageti tersebut. 3. Kerusakan hati karena makan spageti basi Laporan di New England Journal of Medicine mencatat adanya peristiwa kematian seorang pria berusia 17 tahun setelah mengkonsumsi pasta basi. Pria itu memakan spageti dan saus pesto yang dimasak empat hari sebelumnya bersama ayahnya.
spaghetti meatballs Foto: Flickr/jshj
Keduanya kemudian mengalami gastroenteritis dan si anak kemudian mengalami gagal liver hingga akhirnya meninggal dunia. Hasil autopsi memastikan bahwa kematiannya disebabkan karena infeksi bakteri B. cereus. Jejak bakteri tersebut ditemukan di wadah yang digunakan untuk menghangatkan pasta basi. 4. Kematian akibat mi China Kasus lain tercatat dalam laporan medis di Journal Forensic Science. Seorang anak berusia 11 tahun meninggal dunia 15 jam setelah memakan mi China yang sudah basi. Setelah memakan mi tersebut, ia menunjukkan tanda-tanda mengalami gastroenteritis dan degenerasi lemak pada jantung dan hatinya. Autopsi menunjukkan adanya Bacillus cereus di usus dan anak ini disebutkan meninggal dunia karena gagal jantung yang disebabkan oleh degenerasi lemak miokardium.
ADVERTISEMENT