4 Keistimewaan Gerhana Bulan 28 Juli 2018

11 Juli 2018 7:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gerhana Bulan dari kantor kumparan (Foto: kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gerhana Bulan dari kantor kumparan (Foto: kumparan)
ADVERTISEMENT
Gerhana bulan akan muncul kembali di langit Indonesia pada Sabtu dini hari, 28 Juli 2018. Pada tahun-tahun sebelumnya kan juga ada gerhana bulan. Lalu apa yang istimewanya gerhana bulan di akhir Juli ini?
ADVERTISEMENT
1. Bulan berwarna merah darah
Menurut Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin, pada gerhana 28 Juli nanti akan terjadi gerhana bulan total, bukan hanya gerhana bulan sebagian.
“Gerhana bulan total di Indonesia (pada 28 Juli 2018) berlangsung dini hari sampai subuh,” kata Thomas.
Saat terjadi gerhana bulan total, Bulan akan akan tampak berwarna merah darah, hal yang tidak terjadi saat gerhana bulan sebagian. Oleh karena itulah, gerhana bulan total disebut juga sebagai fenomena Bulan merah darah alias blood moon.
Gerhana Bulan dari kantor kumparan (Foto: kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gerhana Bulan dari kantor kumparan (Foto: kumparan)
2. Gerhana berlangsung lebih lama
Gerhana bulan pada 28 Juli nanti akan berlangsung lebih lama daripada biasanya. Bahkan, menurut NASA yang juga dibenarkan LAPAN, gerhana bulan 28 Juli akan menjadi gerhana bulan terlama di abad 21 ini.
ADVERTISEMENT
Menurut catatan Thomas, gerhana bulan 28 Juli ini bakal berlangsung selama 3 jam 55 menit dengan gerhana bulan total selama 1 jam 43 menit ini.
Jika dihitung, gerhana bulan pada 28 Juli akan berlangsung sekitar setengah jam lebih lama dibandingkan dengan gerhana bulan pada 31 Januari lalu misalnya, yang hanya berlangsung selama 3 jam 23 menit dengan gerhana bulan total selama 1 jam 16 menit.
Gerhana Bulan dari kantor kumparan (Foto: kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Gerhana Bulan dari kantor kumparan (Foto: kumparan)
3. Oposisi Mars
Selain bisa melihat Bulan yang berwarna merah darah, pada Sabtu dini hari tersebut kita juga akan bisa menyaksikan planet Mars yang juga berwarna merah. Hal ini disebabkan karena adanya fenomena oposisi Mars yang berdekatan dengan hari tersebut.
Peneliti dari Pusat Sains Antariksa LAPAN, Rhorom Priyatikanto, menjelaskan oposisi Mars akan terjadi pada 27 Juli 2018. Selain itu, jarak terdekat antara Mars dan Bumi akan dicapai pada 30 Juli 2018.
ADVERTISEMENT
“Jadi berdekatan mereka (fenomena gerhana bulan dan oposisi Mars). Jadi saat gerhana, yang merah ada dua. Bulannya tampak merah, Mars juga ada tampak terang kecil tapi jelas sekali warnanya merah,” jelas Rhorom kepada kumparanSAINS, Selasa (10/7).
Planet Mars (Foto: AlexAntropov86/ Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Planet Mars (Foto: AlexAntropov86/ Pixabay)
4. Dihiasi hujan meteor
Bukan cuma oposisi Mars, pada 28 Juli dini hari nanti juga akan ada hujan meteor. “Sekitar tanggal 26 Juli sampai 2 Agustus (2018) akan ada hujan meteor Southern Delta Aquarids (SDA) yang memancar dari dekat rasi Aquarius, kira-kira 60 derajat dari Bulan,” Rhorom menginfokan.
Menurutnya, pada saat gerhana bulan nanti, hujan meteor itu kan bisa terlihat dengan jelas. “Tanggal 27 Juli itu Bulan purnama, memang sulit melihat meteor saat purnama. Tapi saat gerhana, meteor bisa dilihat,” katanya.
Ilustrasi hujan meteor (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi hujan meteor (Foto: Wikimedia Commons)
Rhorom menganjurkan, karena gerhana bulan 28 Juli 2018 akan terjadi pada akhir pekan, tepatnya pada hari Sabtu, masyarakat bisa merencanakan waktunya untuk “sekalian jalan-jalan ke luar kota.”
ADVERTISEMENT
“Pilih spot yang cukup gelap. Meskipun untuk gerhananya di kota pun enggak masalah ya (bisa terlihat jelas juga).”
Agar tak kelewatan gerhana bulan ini, Rhorom juga menyarankan masyarakat untuk memasang alarm, mengingat gerhana bulan 28 Juli bakal berlangsung pada dini hari hingga subuh. Tepatnya mulai pukul 01.24 WIB sampai 05.19 WIB. Sementara untuk fase gerhana bulan totalnya, akan terjadi mulai pukul 02.30 WIB sampai 04.13 WIB.
“Sekali-kali bangun dini hari nggak apa-apa karena ini merupakan peristiwa yang istimewa. Ambil kamera, abadikan, nggak akan menyesal. Apalagi ada hujan meteor nih, jarang-jarang kita melihat hujan meteor. Nah untuk hujan meteornya memang harus cari tempat yang jauh dari kota,” pungkas Rhorom.
ADVERTISEMENT