5 Alasan Kenapa Manusia Harus ke Bulan (Lagi)

28 Desember 2017 19:36 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Astronaut NASA Buzz Aldrin di Bulan. (Foto: NASA)
zoom-in-whitePerbesar
Astronaut NASA Buzz Aldrin di Bulan. (Foto: NASA)
ADVERTISEMENT
Terakhir kali manusia menjejakkan kakinya ke Bulan adalah pada tahun 1972. Ya, sudah hampir setengah abad belum ada lagi manusia yang menginjakkan kakinya ke Bulan.
ADVERTISEMENT
Kini, banyak negara berlomba-lomba mengembangkan rencana pergi ke Bulan, terlebih setelah mulai ramainya rencana untuk mengirimkan manusia ke Mars.
Negara-negara seperti India, China, Rusia, Jepang, Korea Selatan, Korea Utara, dan negara-negara Eropa mulai melirik Bulan sebagai salah satu tujuan eksplorasi badan antariksa mereka.
Tak hanya itu, badan antariksa Amerika Serikat (NASA) yang sudah sukses mendaratkan astronautnya ke Bulan pada 45 tahun lalu itu pun kembali berencana untuk mengadakan misi ke Bulan. NASA menjadikan kunjungan ke Bulan sebagai bagian dari misinya untuk mengirimkan astronaut ke Mars dan lokasi lainnya.
Selain negara-negara yang telah disebutkan di atas, ada juga perusahaan swasta seperti SpaceX yang berencana mengirimkan astronaut ke Mars.
Sebenarnya banyak alasan bagi umat manusia untuk kembali mengunjungi Bulan. Tapi inilah lima alasan utama mengapa kita harus mengunjungi satelit alami Bumi itu seperti yang dikutip dari artikel di The Conversation yang ditulis oleh Marc Norman, Emeritus Fellow bidang geokimia dan kosmokimia di Australian National University yang memiliki afiliasi dengan NASA Solar System Exploration Virtual Institute (SSERVI).
ADVERTISEMENT
1. Inovasi Baru
Bendera Berkibar di Bulan (Foto: nasa.gov)
zoom-in-whitePerbesar
Bendera Berkibar di Bulan (Foto: nasa.gov)
Sejak zaman lampau eksplorasi selalu mendorong berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Kini setelah beberapa dekade melesu, bidang eksplorasi luar angkasa kembali ramai dibicarakan dan meningkatkan daya tarik masyarakat luas terhadap ilmu pengetahuan. Hal itu dapat membuat munculnya inovasi baru dalam bidang sains, teknik, dan teknologi.
2. Ekonomi dan Geopolitik
Astronaut NASA Gene Cernan di Bulan. (Foto: NASA)
zoom-in-whitePerbesar
Astronaut NASA Gene Cernan di Bulan. (Foto: NASA)
Eksplorasi Bulan mendorong munculnya kerja sama antarnegara-negara internasional. Kendati demikian, terkadang muncul juga persaingan antarnegara seperti yang terjadi pada masa perang dingin beberapa tahun silam.
Namu begitu, sepertinya kita tak perlu terlalu khawatir atas munculnya konflik seperti perang dingin beberapa tahun silam itu. Karena sekarang ini banyak negara yang saling bekerja sama dalam satu misi luar angkasa, suatu hal yang memotivasi mereka dalam menjaga perdamaian. Sekarang juga sudah ada suatu perjanjian PBB yang disahkan pada tahun 1967 yang mengatakan bahwa Bulan tidak bisa diklaim oleh negara manapun.
ADVERTISEMENT
Selain itu ekonomi rakyat juga akan terbantu dengan adanya misi-misi luar angkasa tersebut. Hal itu dikarenakan, upaya pengembangan teknologi biasanya akan menciptakan banyak lapangan kerja.
3. Dekat dari Bumi
Ilustrasi bulan. (Foto: NASA)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bulan. (Foto: NASA)
Hanya berjarak 384 ribu kilometer dari Bumi, Bulan adalah target empuk sebelum mulai melakukan eksplorasi ke wilayah lain di luar angkasa. Komunikasi radio antara Bumi dan Bulan juga akan lebih mudah dengan jeda hanya sekitar 1-2 detik, jauh lebih cepat dibandingkan Bumi-Mars yang bisa memiliki jeda sekitar beberapa jam.
Selain itu, rendahnya gravitasi dan tipisnya atmosfer di Bulan juga membantu mempermudah satelit pengorbit dan robot penjelajah melakukan misinya di permukaan Bulan.
Di samping itu, banyak pula pendapat yang mengatakan bahwa Bulan adalah lokasi yang sangat ideal untuk menjadi pelabuhan luar angkasa bagi misi-misi jarak jauh.
ADVERTISEMENT
4. Mengungkap Misteri Bulan
Bulan. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Bulan. (Foto: Pixabay)
Meski telah diselidiki selama beberapa dekade, Bulan masih menyimpan banyak rahasia. Salah satunya adalah bagian Bulan yang selalu gelap. Sebelumnya sudah ada penemuan atas air dalam bentuk es dan juga beberapa senyawa organik lainnya di bagian gelap Bulan.
Jika es tersebut memiliki kuantitas yang cukup besar, es itu dapat digunakan untuk membantu manusia ketika suatu saat tinggal di Bulan. Hal ini akan sangat membantu bagi misi-misi selanjutnya karena biaya untuk membawa air dari Bumi ke Bulan sangat besar.
Selain itu, ada juga kemungkinan penemuan mineral dan sumber daya alam di Bulan yang mungkin langka di Bumi. Bukan tidak mungkin, ke depannya akan ada sebuah situs pertambangan di Bulan kita.
ADVERTISEMENT
5. Menambah Pemahaman terhadap Bumi
Planet bumi. (Foto: Qimono via Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Planet bumi. (Foto: Qimono via Pixabay)
Ketika misi Apollo sukses membawa kembali batuan Bulan untuk diteliti, kita akhirnya menambah pemahaman atas bagaimana terbentuknya Bulan dan Bumi kita. Tak hanya pembentukan Bumi, dari batu tersebut kita juga dapat mempelajari bagaimana tata surya terbentuk.
Selain itu, kita juga akhirnya mengetahui bahwa asteroid adalah penyebab permukaan Bulan berlubang. Asteroid tersebut menurut para ahli menghantam Bulan karena terpengaruh perubahan di orbit Jupiter dan Saturnus.
Jadi, harus kita pahami bahwa eksplorasi luar angkasa tidak hanya mengenai apa yang terjadi di atas langit sana. Eksplorasi ke Bulan dapat menciptakan lapangan kerja, inovasi teknologi, serta penemuan baru yang kemudian dapat meningkatkan kualitas hidup kita di Bumi.
ADVERTISEMENT