news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

5 Jenis Banjir yang Terus Mengintai Manusia

15 Februari 2018 20:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga menerobos banjir di Pejaten Timur (Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
zoom-in-whitePerbesar
Warga menerobos banjir di Pejaten Timur (Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
ADVERTISEMENT
Banjir selalu mengintai tempat tinggal manusia setiap musim penghujan tiba. Bencana yang satu ini memiliki dampak merusak cukup parah dan dapat membuat berbagai sektor kegiatan mengalami kerugian ekonomi yang cukup besar.
ADVERTISEMENT
Meski identik disebabkan oleh air hujan, ternyata ada juga jenis-jenis banjir yang terjadi bukan karena curah hujan berlebih. Berikut beberapa jenis banjir yang tim kumparanSAINS rangkum.
1. Banjir Bandang
Dampak dari Banjir Bandang di Solok Selatan (Foto: Dok. BNPB)
zoom-in-whitePerbesar
Dampak dari Banjir Bandang di Solok Selatan (Foto: Dok. BNPB)
Banjir yang disebabkan oleh hujan terus-menerus ini terkenal memiliki aliran air yang cukup deras. Biasanya, banjir ini memerlukan waktu yang cukup lama untuk terbentuk sehingga hal ini cukup membantu warga untuk bisa melakukan evakuasi sebelum banjir datang.
Salah satu karakter dari banjir ini adalah kecepatan airnya yang sangat cepat. Menurut laporan Live Science, kecepatan air di dalam banjir jenis ini rata-ratanya adalah sekitar 2,7 meter per detik.
Kecepatan air yang tinggi ini menjadikan banjir bandang sebagai salah satu jenis banjir berbahaya karena mampu menghanyutkan banyak barang berbahaya seperti puing-puing rumah, sampah, dan batu-batuan.
ADVERTISEMENT
2. Banjir Rob
Banjir rob di Muara Angke (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Banjir rob di Muara Angke (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
Banjir jenis ini terjadi di daerah pemukiman yang terletak di pesisir pantai. Biasanya banjir ini sangat dipengaruhi oleh situasi lautan.
Menurut BMKG, saat terjadi fenomena supermoon atau ketika Bulan berada pada lokasi yang dekat dari Bumi, banjir rob juga sangat mungkin terjadi. Karena fenomena tersebut juga dapat menyebabkan tingginya pasang air laut.
Banjir rob sendiri biasanya tidak begitu fatal bagi struktur bangunan yang ada. Namun dalam contoh yang sangat ekstrem seperti saat terjadi siklon atau hurikan, banjir rob dapat memiliki tingkat pengrusakan yang cukup tinggi.
3. Banjir Luapan
Banjir luapan air Sungai Ciliwung (Foto: Antara/Hafidz Mubarak)
zoom-in-whitePerbesar
Banjir luapan air Sungai Ciliwung (Foto: Antara/Hafidz Mubarak)
Banjir ini terjadi ketika air di sungai meluap dan membanjiri daerah sekitarnya. Biasanya area yang terdampak banjir ini cukup luas dan datar.
ADVERTISEMENT
Air dari banjir luapan biasanya bergerak dengan lambat dan terkadang sangat lama untuk surut. Tapi pada daerah pegunungan, air banjir ini biasanya bergerak lebih cepat dan surut lebih cepat.
4. Banjir Lahar
Hanyut karena banjir lahar hujan Gunung Merapi (Foto: Andreas Fitri Atmoko/ANTARA)
zoom-in-whitePerbesar
Hanyut karena banjir lahar hujan Gunung Merapi (Foto: Andreas Fitri Atmoko/ANTARA)
Banjir ini terjadi ketika lahar yang berada di sekitaran gunung api terbawa turun akibat air hujan. Banjir lahar akan membawa serta banyak material-material vulkanik dan dapat menyebabkan kerusakan pada daerah sekitarnya.
Banjir lahar dapat memiliki suhu yang berbeda-beda, tergantung pada suhu dari laharnya. Selain itu banjir lahar juga dapat menyebabkan terjadinya pendangkalan pada sungai dan membuat air meluap ke daratan sekitar.
5. Banjir Akibat Kesalahan Struktur atau Manusia
Bendungan Katulampa siaga 1 (Foto: Yulius Satria Wijaya/Antara)
zoom-in-whitePerbesar
Bendungan Katulampa siaga 1 (Foto: Yulius Satria Wijaya/Antara)
Memang sebagian besar banjir terjadi akibat tindakan manusia yang tidak menjaga lingkungan dengan baik. Tetapi banjir yang satu ini memang benar-benar terjadi akibat kesalahan manusia saat membangun suatu struktur.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, ketika suatu bendungan jebol akibat kesalahan teknis dan membanjiri wilayah sekitarnya, hal ini termasuk dalam kategori banjir buatan manusia. Selain itu, banjir yang terjadi akibat kesalahan drainase juga masuk dalam kategori ini.
Biasanya, banjir jenis ini dapat terjadi kapan pun selama ada kesalahan manusia, sekalipun tidak ada hujan yang terlalu deras.