news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

6 Ilmuwan Dunia yang Turut Berduka Atas Meninggalnya Stephen Hawking

15 Maret 2018 7:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Richard Dawkins, Neil deGrasse Tyson & Tim Berners (Foto: AFP/Leon Neal, AFP/Stan Honda & AFP/Danny Lawson)
zoom-in-whitePerbesar
Richard Dawkins, Neil deGrasse Tyson & Tim Berners (Foto: AFP/Leon Neal, AFP/Stan Honda & AFP/Danny Lawson)
ADVERTISEMENT
Kepergian Stephen Hawking pada Rabu (14/3) membawa duka yang mendalam, tidak terkecuali bagi para ilmuwan lain. Beberapa ilmuwan ternama menyatakan rasa duka mereka atas meninggalnya Stephen Hawking melalui cuitan di Twitter.
ADVERTISEMENT
Berikut adalah cuitan dari beberapa ilmuwan yang menyampaikan rasa duka mereka.
1. Richard Dawkins
Dawkins lebih dikenal publik melalui bukunya, yaitu The God Delusion. Dalam buku tersebut, Dawkins menuliskan ketidakpercayaannya pada Tuhan dan menurutnya, kepercayaan pada Tuhan adalah sebuah delusi.
Selain penulis, Dawkins adalah ahli biologi dan profesor di Oxford University. Ia juga orang yang memperkenalkan istilah ‘meme’, yang menunjukkan bagaimana ide, perilaku dan gaya menyebar dalam suatu budaya.
Richard Dawkins. (Foto: AFP/Leon Neal)
zoom-in-whitePerbesar
Richard Dawkins. (Foto: AFP/Leon Neal)
Dawkins pernah bertemu dengan Hawking pada acara Genius of Britain. Di sana mereka berbincang-bincang mengenai evolusi hingga Tuhan.
Untuk menunjukkan rasa dukanya atas kepergian Hawking, Dawkins mengutip kata-kata dari William Wordsworth Wordsworth, penyair Inggris, untuk Isaac Newton. Dawking menyatakan kata-kata tersebut juga tepat untuk menggambarkan Stephen Hawking yang juga merupakan suksesor Newton.
ADVERTISEMENT
Sebab, faktanya Hawking memang juga merupakan Lucasian Profesor, sebutan untuk profesor matematika di University of Cambridge, seperti Newton.
2. Neil deGrasse Tyson
Neil deGrasse Tyson, astrofisikawan yang terkenal berkat acara televisi Cosmos dan Star Talk di National Geographic, juga mengunggah cuitan dukanya atas kepergian Stephen Hawking.
Tyson mengunggah foto dirinya ketika bersama dengan Stephen Hawking.
Tyson pernah mewawancarai Hawking untuk mengetahui apa yang terjadi sebelum adanya Big Bang untuk acara Star Talk. Ia juga menanyakan apakah menurut Hawking mesin waktu itu masuk akal dan kita bisa kembali ke masa lalu.
3. Brian Cox
Brian Cox adalah profesor fisika partikel di University of Manchester. Ia juga terkenal berkat buku-bukunya di bidang sains populer dan ia juga pernah menjadi pembawa acara untuk acara TV di BBC.
ADVERTISEMENT
Cox pernah mengadakan bincang-bincang dengan Hawking untuk artikel The Guardian. Dalam acara bincang-bincang tersebut, mereka membicarakan kehidupan dan karier mereka sebagai ilmuwan.
Dalam cuitannya, Cox mengatakan bahwa Hawking sudah memberikan kontribusi luar biasa bagi dunia ilmu pengetahuan dan membuat banyak orang ingin menjadi ilmuwan.
4. Tim Berners Lee
Meskipun belum pernah bertemu langsung, Tim Berners Lee, insinyur dan ilmuwan komputer yang menggagas World Wide Web (WWW), juga menyampaikan rasa duka atas meninggalnya Stephen Hawking.
Dalam cuitan Twitternya, Lee mengatakan bahwa dunia telah kehilangan seseorang dengan pemikiran yang hebat dan jiwa yang luar biasa.
5. Mayim Bialik
Mayim Bialik mungkin lebih dikenal sebagai aktris yang berperan sebagai Amy Farrah Fowler di dalam serial TV The Big Bang Theory. Padahal, di dunia nyata, Bialik juga seorang neurosaintis dan memiliki gelar doktor di bidang neurologi.
ADVERTISEMENT
Di akun Twitternya, Bialik mengunggah foto dirinya bersama bintang The Big Bang Theory lain dan Stephen Hawking serta mengucapkan dukanya.
Stephen Hawking sendiri memang pernah beberapa kali menjadi bintang tamu di serial ini.
6. Phil Plait
Astronom asal Amerika Serikat, Phil Plait menuliskan beberapa cuitan mengenai meninggalnya Stephen Hawking.
Ia mengatakan, ada dua poin yang membuat Hawking hebat di matanya, yang pertama adalah bagaimana Hawking bisa membuktikan bahwa lubang hitam yang disebut sebagai benda paling kuat di dunia ternyata bisa menghilang.
Yang kedua adalah karena meski ia menderita ALS dan usianya divonis tidak akan lama, Hawking tetap bisa hidup hingga usia 76 tahun dan membuktikan bahwa ia ‘mind over matter’, memiliki keinginan untuk menghadapi masalah fisiknya.
ADVERTISEMENT