news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

6 Kasus Ditemukannya Sampah dalam Perut Paus Mati

21 November 2018 14:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seekor Paus Sperma (Physeter macrocephalus) terdampar di Pulau Kapota, Wakatobi dalam kondisi sudah membusuk (18/11). (Foto: Dok. WWF)
zoom-in-whitePerbesar
Seekor Paus Sperma (Physeter macrocephalus) terdampar di Pulau Kapota, Wakatobi dalam kondisi sudah membusuk (18/11). (Foto: Dok. WWF)
ADVERTISEMENT
Kasus kematian paus sperma di Wakatobi semakin menegaskan ancaman bahaya dari sampah plastik terhadap para penghuni lautan, termasuk paus. Sampah plastik seberat 5,9 kilogram ditemukan dalam perut bangkai paus yang ditemukan di Wakatobi tersebut.
ADVERTISEMENT
Ironisnya, ini bukan pertama kalinya sampah plastik ditemukan di perut paus yang mati dan terdampar di daratan. Menurut Sheyka N Fadela, Marine Species Conservation Assistant dari WWF Indonesia ketika ditemui oleh kumparanSAINS pada Maret 2018 lalu, sampah plastik adalah musuh bagi mamalia laut karena sampah tersebut dapat membawa kuman, bakteri, maupun virus yang menyebabkan penyakit pada paus.
Alasan lain mengapa plastik menjadi musuh paus adalah karena plastik dapat menimbulkan efek kenyang sehingga paus tidak mau makan padahal plastik tidak bernutrisi. Selain itu, bahan kimia dalam plastik juga dikhawatirkan dapat menjadi racun bagi paus.
Berikut adalah beberapa kasus ditemukannya sampah di dalam perut paus yang sudah mati.
1. Paus sperma di Spanyol mati setelah menelan 30 kilogram sampah
Paus sperma mati di Spanyol (Foto: Espacios Naturales Murcia/Twitter)
zoom-in-whitePerbesar
Paus sperma mati di Spanyol (Foto: Espacios Naturales Murcia/Twitter)
Pada Februari 2018, seekor paus anak-anak yang memiliki ukuran 10 meter ditemukan mati di El Valle Wildlife Recovery Centre, Spanyol. Laporan dari ABC menyebut, hasil nekropsi dari paus tersebut menemukan bahwa paus malang itu mati akibat menelan 30 kilogram sampah yang berupa kantong plastik, tali rafia, tambang, jaring, bahkan sebuah gentong.
ADVERTISEMENT
Sampah tersebut menyebabkan terjadinya peritonitis, peradangan pada jaringan di perut yang terjadi karena infeksi ataupun karena adanya lubang di usus.
Sampah dalam perut paus sperma yang mati di Spanyol (Foto: Espacios Naturales Murcia/Twitter)
zoom-in-whitePerbesar
Sampah dalam perut paus sperma yang mati di Spanyol (Foto: Espacios Naturales Murcia/Twitter)
2. Penutup mesin mobil ditemukan dalam perut paus di Jerman
Paus-paus terdampar di Jerman (Foto: Instagram @robert.habeck)
zoom-in-whitePerbesar
Paus-paus terdampar di Jerman (Foto: Instagram @robert.habeck)
13 paus sperma yang berusia antara 10 hingga 15 tahun dan semuanya jantan, ditemukan mati terdampar di Schleswig-Holstein, Jerman pada 2016. Dilansir National Geographic, hasil nekropsi menunjukkan bahwa paus-paus ini terdampar karena tersesat dan akhirnya mati setelah mengalami gagal jantung.
Hasil nekropsi menunjukkan bahwa paus-paus tersebut menelan berbagai macam sampah manusia, antara lain jaring untuk menangkap udang sepanjang 13 meter, penutup mesin mobil yang terbuat dari plastik, dan sisa-sisa dari ember plastik.
3. Paus di Norwegia menelan lebih dari 30 kantong plastik
Paus mati di Norwegia. (Foto: University of Bergen )
zoom-in-whitePerbesar
Paus mati di Norwegia. (Foto: University of Bergen )
Paus berparuh Cuvier ditemukan sekarat di pesisir Norwegia pada tahun 2017. Mengingat paus tersebut dalam keadaan sakit dan tidak akan bisa bertahan hidup, maka akhirnya diputuskan untuk dilakukan euthanasia terhadap paus tersebut.
ADVERTISEMENT
Setelah dilakukan nekropsi, dikutip dari The Telegraph, ditemukan bahwa paus tersebut telah menelan lebih dari 30 kantong plastik dan plastik jenis lainnya. Seorang ahli zoologi yang melakukan studi terhadap paus tersebut menemukan bahwa plastik telah menyumbat usus paus tersebut dan menyebabkan rasa sakit.
4. Paus pilot mati karena menelan 4 kilogram plastik di Malaysia
Seekor paus pilot berukuran 4 meter yang diduga baru berusia dua atau tiga tahun terdampar dan akhirnya mati di Teluk Dayang, Malaysia. Tim dari Sabah Wildlife Department mengatakan kepada The Rakyat Post bahwa paus tersebut telah menelan plastik seberat 4,25 kilogram yang terdiri dari 21 kantong plastik kecil, 11 lembaran plastik, wadah deterjen, dan plester untuk barikade sepanjang enam meter.
ADVERTISEMENT
Sampah tersebut diduga merusak mukosa lambung paus sehingga ia tidak dapat mencerna makanan. Akibatnya, paus tersebut mengalami malnutrisi dan gangguan pernapasan hingga akhirnya mati.
5. Paus pilot mati setelah telan lebih dari 80 kantong plastik di Thailand
Paus pilot di Thailand ditemukan mati pada Mei 2018 setelah menelan lebih dari 80 kantong plastik yang bobotnya mencapai 80 kilogram. Sebelum mati paus itu sempat memuntahkan lima kantong plastik.
6. Paus di Wakatobi mati dengan 5,9 kilogram sampah di perut
Seekor Paus Sperma (Physeter macrocephalus) terdampar di Pulau Kapota, Wakatobi dalam kondisi sudah membusuk (18/11). (Foto: Dok. WWF)
zoom-in-whitePerbesar
Seekor Paus Sperma (Physeter macrocephalus) terdampar di Pulau Kapota, Wakatobi dalam kondisi sudah membusuk (18/11). (Foto: Dok. WWF)
Seekor paus sperma ditemukan terdampar di Pulau Kapota, Wakatobi, pada Minggu (18/11). Dalam perut paus tersebut ditemukan 5,9 kilogram sampah plastik yang terdiri dari plastik keras, botol dan gelas plastik, tali rafia, hingga sendal jepit.
ADVERTISEMENT