7 Buah dan Sayur yang Paling Banyak Dibuang

5 Januari 2018 7:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
10 Buah dan Sayur Penghasil Karbondioksida (Foto: Sabryna Putri Muviola/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
10 Buah dan Sayur Penghasil Karbondioksida (Foto: Sabryna Putri Muviola/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh tiga orang peneliti dari Karlstad University di Swedia telah menghitung pembuangan produk-produk yang dijual di tiga supermarket. Secara khusus, para peneliti itu mencatat jumlah buah dan sayuran segar yang banyak dibuang dari tiga supermarket besar di Swedia.
ADVERTISEMENT
“Supermarket mencatat setiap barang yang mereka buang. Pertama kami menggunakan data ini untuk menghitung massa atau berat dari setiap buah dan sayuran yang dibuang. Kedua, kami diberikan data biaya grosir dari supermaket dan biaya penanganan sampahnya. Ketiga, kami mengamati rutinitas para pekerja untuk mengetahui berapa banyak waktu yang mereka habiskan saat bekerja di bagian makanan segar,” kata Lisa Mattson, salah satu peneliti dalam studi ini sebagaimana dilansir Science Nordic.
Para peneliti kemudian menghitung berapa banyak dari setiap jenis buah atau sayuran yang dibuang berdasarkan massanya, dampak pembuangan itu terhadap iklim, dan besar uang yang hilang akibat pembuangan itu.
Dampak pada iklim dihitung dengan menghitung karbondioksida yang dihasilkan setiap 1 kilogram buah dan sayur yang dibuang. Hasilnya adalah dalam satuan GWP (global warming potential). Dan yang memiliki GWP tertinggi adalah pisang, paprika, tomat, melon, dan alpukat.
10 Buah dan Sayur Penghasil Karbondioksida (Foto: Sabryna Putri Muviola/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
10 Buah dan Sayur Penghasil Karbondioksida (Foto: Sabryna Putri Muviola/kumparan)
Sementara untuk dampak pada finansial atau ekonomi dihitung dengan menambahkan harga grosir setiap produk dan biaya yang dikeluarkan untuk mengelola sampahnya. Selada merupakan produk dengan biaya ekonomi paling tinggi, yaitu 274 ribu krona atau sekitar Rp 451 ribu setiap tahunnya.
ADVERTISEMENT
Adapun jika dihitung dari massanya saja, maka pisang adalah jenis makanan yang paling banyak dibuang. Hal ini dikarenakan pisang merupakan salah satu makanan yang paling disukai, namun akan dibuang segera setelah menunjukan tanda penuaan seperti titik-titik cokelat.
Pisang dibuang sebanyak 6,4 ton setiap tahunnya. Di urutan kedua adalah apel yang dibuang sebanyak 5,5 ton, tomat dengan 4,8 ton, kentang dengan 4,7 ton, selada 4,4 ton, paprika 4,2 ton, melon 3,8 ton, pir 3,6 ton, anggur 3 ton, dan jeruk 1,8 ton.
Namun jika diteliti dari ketiga faktor di atas, hasilnya ada 7 jenis buah dan sayur memiliki angka yang tinggi sehingga dianggap sebagai buah dan sayur yang paling banyak dibuang. Ketujuh jenis sayur dan buah itu adalah pisang, apel, tomat, selada, paprika, pir, dan anggur.
ADVERTISEMENT
Ketujuh makanan ini menghasilkan sampah dengan total 31,8 ton sampah dan menghabiskan biaya ekonomi sebesar 800 ribu krona atau lebih dari Rp 1,3 miliar.
Dari penelitian ini diketahui, membuang-buang makanan ternyata bukan hanya merupakan pemborosan makanan semata, tapi juga pemborosan ekonomi dan berbahaya bagi lingkungan.