Waspada Potensi Cuaca Ekstrem di Indonesia Akibat Adanya Siklon Tropis

22 Januari 2019 15:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pergerakan siklon tropis. (Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pergerakan siklon tropis. (Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
ADVERTISEMENT
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat Indonesia mewaspadai potensi cuaca ekstrem dalam tiga hari ke depan. Cuaca ekstrem yang dimaksud adalah berupa angin kencang yang dapat mencapai kecepatan di atas 25 knot atau sekitar 46 kilometer per jam.
ADVERTISEMENT
Dalam siaran pers yang diterima kumparanSAINS pada Selasa (22/1/2019), BMKG mengabarkan pihaknya sedang memonitor adanya tiga bibit badai tropis di dekat wilayah Indonesia. Pemantauan ini dilakukan melalui Tropical Cyclone Warning Center (TCWC) di Jakarta.
Salah satu bibit siklon yang saat ini berada di Laut Timor itulah yang menurut BMKG berpotensi meningkat menjadi siklon tropis dalam tiga hari ke depan sehingga mengakibatkan cuaca ekstrem berupa angin kencang tersebut.
Menurut BMKG, cuaca ekstrem ini berpotensi terjadi di berbagai wilayah Indonesia, termasuk DKI Jakarta. Selain itu, wilayah lainnya yang juga berpotensi dilanda cuaca ekstrem akibat siklon tropis ini adalah Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan.
Angin kencang Banyumas (Foto: ANTARA FOTO/Idhad Zakaria)
zoom-in-whitePerbesar
Angin kencang Banyumas (Foto: ANTARA FOTO/Idhad Zakaria)
Selain mengabarkan potensi cuaca ekstrem akibat siklon tropis, secara umum BMKG juga mengimbau kepada masyarakat agar waspada terhadap potensi hujan lebat di akhir Januari ini. Sebab, berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer pada 22 Januari 2019, terpantau masih terdapat aliran massa udara basah dari Samudera Hindia yang masuk ke wilayah Jawa, kalimantan, Bali, NTB hingga NTT.
ADVERTISEMENT
Bersamaan dengan itu, masih kuatnya Monsun Dingin Asia beserta hangatnya suhu muka laut di wilayah perairan Indonesia menyebabkan tingginya tingkat penguapan dan pertumbuhan awan. Tingginya tingkat penguapan dan dan pertumbuhan awan inilah yang berpotensi menurunkan hujan lebat di berbagai wilayah Indonesia.
Dari pantauan pergerakan angin, BMKG telah mendeteksi adanya daerah pertemuan angin yang konsisten dalam beberapa hari terakhir. Pertemuan angin ini memanjang dari wilayah Sumatera bagian selatan, Laut Jawa, Jawa Timur, Bali, hingga NTB dan NTT.
Banjir dampak siklon tropis Cempaka. (Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho)
zoom-in-whitePerbesar
Banjir dampak siklon tropis Cempaka. (Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho)
Menurut BMKG, wilayah-wilayah di Indonesia yang kemudian berpotensi hujan lebat untuk periode 23 sampai 26 Januari 2019 adalah Aceh, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT. Di wilayah timur, hujan lebat juga berpotensi turun di Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Papua Barat, dan Papua.
ADVERTISEMENT
Adapun wilayah-wilayah yang berpotensi hujan lebat untuk periode 27 sampai 30 Januari 2019, menurut BMKG, adalah Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, dan NTT. Di wilayah timur, potensi hujan lebat ada di Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua Barat, dan Papua.
Mengingat hal di atas, BMKG mengimbau agar masyarakat tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan dari curah hujan tinggi dan angin kencang yang akan terjadi pada akhir Januari 2019 ini. Dampak-dampak yang dimaksud antara lain adalah potensi banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, hingga jalan licin yang bisa menyebabkan kecelakaan.
ADVERTISEMENT