Ada Masalah Teknis, Hari Ini India Batal Luncurkan Misi ke Bulan

15 Juli 2019 11:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wahana antariksa Chandrayaan-2 di pusat peluncuran. Foto: Indian Space Research Organisation (ISRO)
zoom-in-whitePerbesar
Wahana antariksa Chandrayaan-2 di pusat peluncuran. Foto: Indian Space Research Organisation (ISRO)
ADVERTISEMENT
Hari Senin (15/7) ini hampir hari bersejarah bagi bidang antariksa India. Sebab, India telah menjadwalkan untuk meluncurkan misi ke Bulannya pada hari ini. Tapi, sekitar satu jam sebelum peluncuran, India tiba-tiba membatalkan hal itu karena masalah teknis.
ADVERTISEMENT
Menurut keterangan Indian Space Research Organisation (ISRO), misi Chandrayaan-2 dibatalkan karena ada temuan masalah teknis di bagian roket. ISRO tidak merinci masalah teknis apa yang membuat pembatalan terjadi.
B.R. Guruprasad, juru bicara ISRO, mengatakan kepada Associated Press bahwa hitung mundur peluncuran misi disetop pada 56 menit 24 detik sebelum peluncuran. Guruprasad menambahkan bahwa pihak ISRO akan segera mengumumkan tanggal peluncuran terbarunya.
Padahal, jika peluncuran hari ini berjalan lancar dan Chandrayaan-2 bisa mendarat dengan mulus di Bulan, maka India akan menjadi negara keempat yang sampai di Bulan. Misi ini, menurut kepala ISRO, Kailasavadivoo Sivan, merupakan salah satu misi luar angkasa paling rumit yang pernah ada.
Wahana antariksa Chandrayaan-2 di pusat peluncuran. Foto: Indian Space Research Organisation (ISRO)
Dalam rencana awalnya, pesawat luar angkasa Chandrayaan-2 akan diluncurkan melalui tiga tahap menggunakan roket GSLV-MK3 milik ISRO.
ADVERTISEMENT
Pada tahap pertama, GSLV-MK3 akan meluncurkan robot pengorbit yang membawa dua komponen lainnya ke orbit sekitar Bumi. Kemudian secara bertahap robot pengorbit akan memasuki area gravitasi Bulan.
Setelah berhasil mengorbit Bulan pada ketinggian sekitar 100 kilometer, robot pendarat bernama Vikram yang membawa robot penjelajah bernama Pragyan akan berpisah dengan robot pengorbit ini. Vikram dijadwalkan akan mendarat di kutub selatan Bulan pada 6 September 2019.
Setelah Vikram berhasil mendarat, Pragyan akan berpisah dari Vikram dan mulai menjelajahi permukaan Bulan selama 14 hari untuk melakukan penelitian ilmiah. Selama misi berlangsung, robot pengorbit akan bertindak sebagai penghubungan informasi antara robot penjelajah dan robot pendarat dengan tim operator yang ada di Bumi.
ADVERTISEMENT
Begitupun dengan Vikram, robot pendarat ini akan menghubungkan komunikasi antara robot penjelajah dengan robot pengorbit dan operator di Bumi. Secara garis besar, misi ini bertujuan untuk mengumpulkan data tentang geologi bulan.
Chandrayaan-2 sendiri bukanlah pesawat luar angkasa pertama yang ISRO kirim ke Bulan. Pada tahun 2008, ISRO pernah meluncurkan Chandrayaan-1, tapi sayangnya pesawat luar angkasa ini gagal mendarat dengan mulus di Bulan dan justru hancur ketika mendarat di permukaan Bulan.