Akibat Gelombang Panas, Flamingo Langka Bertelur Lagi setelah 15 Tahun

14 Agustus 2018 14:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Andean flamingo atau Phoenicoparrus andinus di Wildfowl and Wetlands Centre di Slimbridge, Inggris. (Foto: Adrian Pingstone via Wikimedia Commons (Public Domain))
zoom-in-whitePerbesar
Andean flamingo atau Phoenicoparrus andinus di Wildfowl and Wetlands Centre di Slimbridge, Inggris. (Foto: Adrian Pingstone via Wikimedia Commons (Public Domain))
ADVERTISEMENT
Gelombang panas yang melanda beberapa wilayah di dunia termasuk Eropa ternyata memberikan manfaat yang tidak diduga. Gelombang panas itu membuat burung-burung flamingo langka di sebuah cagar alam di Inggris bertelur untuk pertama kalinya dalam 15 tahun.
ADVERTISEMENT
Cagar alam Wildfowl & Wetlands Trust (WWT) Slimbridge di Inggris memberikan pernyataan atas adanya enam Andean flamingo atau Phoenicoparrus andinus yang bertelur. Hal ini terjadi bersamaan dengan naiknya temperatur yang sepertinya membuat burung langka ini teringat kembali atas habitat aslinya.
"Ini sangat menakjubkan dan juga sebuah kejutan menyenangkan bahwa Andean flamingo mulai kembali bertelur setelah nyaris dua dekade," ujar manajer pengembangbiakan burung di WWT Slimbridge, Mark Roberts.
"Kami telah berusaha mendorong kawanan burung ini untuk bertelur dengan membantu membangun sarang, tapi bisa dipastikan gelombang panas baru-baru inilah yang mendorong mereka bertelur," tambah dia, seperti dikutip The Washington Post
Telur tak menetas. Diganti dengan telur Flamingo spesies lain
Sayangnya, ia menjelaskan, karena telur-telur tersebut tidak dibuahi, tidak ada telur yang bisa menetas. Namun para petugas di cagar alam telah mengganti telur tersebut dengan telur lain dari spesies Chilean flamingo atau Phoenicopterus chilensis yang dikatakan sebagai saudara jauh Andean flamingo. Hal ini dilakukan untuk mendorong burung flamingo lain untuk juga bertelur.
ADVERTISEMENT
Science Alert melaporkan, menurut daftar spesies terancam International Union for Conservation of Nature (IUCN), Andean flamingo adalah spesies asli daerah dataran tinggi Andes. Mereka hidup di daerah-daerah tinggi seperti Argentina, Chile, dan Peru.
Andean flamingo atau Phoenicoparrus andinus di Chile (Foto: Mauricio Sandoval Reyes via Wikimedia Commons (CC BY-SA 3.0))
zoom-in-whitePerbesar
Andean flamingo atau Phoenicoparrus andinus di Chile (Foto: Mauricio Sandoval Reyes via Wikimedia Commons (CC BY-SA 3.0))
IUCN menjelaskan bahwa burung ini termasuk dalam daftar terancam punah karena jumlah populasi mereka sangat menurun dalam tiga generasi terakhir. Hal tersebut adalah akibat eksploitasi dan penurunan kualitas habitat asli mereka.
Sementara itu menurut Laboratorium Ornitologi Cornell University, burung-burung ini memiliki tingkat perkembangbiakan yang rendah. Diperkirakan, hanya ada sekitar 38 ribu hingga 39 ribu jumlah burung cantik ini di dunia. Hal itu menjadikannya sebagai salah satu spesies flamingo terlangka di dunia.
Menurut data survei terbaru, jumlah populasi burung ini sekarang telah stabil. Namun jumlahnya tetap jauh lebih sedikit dibandingkan sebelumnya.
ADVERTISEMENT