Alasan Manusia Sulit Jaga Kontak Mata dengan Lawan Bicara

23 April 2018 9:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Harus Punya Alasan untuk Mengobrol Dengannya. (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Harus Punya Alasan untuk Mengobrol Dengannya. (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Selalu ada alasan ilmiah dibalik kenapa manusia sulit menjaga kontak mata ketika sedang berbincang dengan lawan bicaranya. Ini bukan karena canggung, tetapi otak memang tidak mampu menangani tugas memikirkan kata-kata yang tepat dan fokus pada wajah saat bersamaan.
ADVERTISEMENT
Seseorang yang mencoba menatap mata orang lain saat sedang berbicara secara tidak sadar akan menyebutkan kata-kata yang kurang dikenal. Ilmuwan dari Kyoto University di Jepang telah menguji hal ini pada 2016 lalu, dengan 26 peserta studi memainkan permainan kata sambil menatap komputer berlayar wajah orang.
"Meskipun kontak mata dan pemrosesan verbal tampak independen, orang sering menghindari mata mereka dari lawan bicara selama percakapan," tulis para ilmuwan dalam studinya yang dipublikasi di ScienceDirect.
"Ini menunjukkan bahwa ada gangguan di antara proses-proses ini."
Mencari muka atau tunjukkan prestasi? (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Mencari muka atau tunjukkan prestasi? (Foto: Thinkstock)
Peserta studi diuji saat melihat dua gambar wajah: foto pertama wajah dengan muka yang bertatapan langsung dan foto kedua wajah yang memalingkan muka. Mereka juga diminta untuk memikirkan hubungan antar kata dan kata terkait.
ADVERTISEMENT
Contoh 'pisau', yang bisa dikaitkan dengan kata sifat misalnya memotong atau menusuk dengan pisau. Kata yang muncul dalam permainan akan semakin susah dengan kata lanjutan yang beragam.
Hasil Penelitian
Relawan butuh waktu lama untuk memikirkan kata-kata ketika mereka kontak mata dengan gambar wajah. Para peneliti menduga ada keraguan yang ditunjukkan otak yang sedang menangani terlalu banyak informasi sekaligus.
Ada kemungkinan hal itu terjadi ketika bertatap muka dan melakukan percakapan tertentu. Ini bukti bahwa kedua orang yang melakukan percakapan dapat menarik sumber daya kognitif sama, yang lambat laun akan berkurang seiring waktu.
Gunakan tips ini untuk wajah kering. (Foto: Pexels)
zoom-in-whitePerbesar
Gunakan tips ini untuk wajah kering. (Foto: Pexels)
Sampel penelitian di atas memang kecil, namun hipotesisnya cukup menarik untuk dilakukan penelitian lebih lanjut. Hal ini karena studi tentang otak panik ketika kontak mata bukan dilakukan oleh Kyoto University.
ADVERTISEMENT
Pada 2015 lalu, psikolog Italia bernama Giovanni Caputo mendemonstrasikan bahwa menatap mata orang lain hanya dalam 10 menit telah menginduksi kondisi kesadaran yang berubah. Peserta melihat halusinasi monster, kerabat mereka, dan bahkan wajah mereka sendiri.
Proses yang disebut adaptasi saraf diperkirakan jadi penyebabnya di mana otak kita secara bertahap mengubah respons terhadap stimulus yang tidak berubah - seperti ketika Anda meletakkan tangan di atas meja, Anda akan langsung merasakannya, tapi perasaan itu berkurang saat tangan terus berada di sana.