Alasan Mengapa Stres Bisa Mematikan

30 Juli 2018 15:38 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi Stres (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi Stres (Foto: Thinkstock)
ADVERTISEMENT
Kalau kamu masih menganggap stres adalah sesuatu yang biasa, apalagi saat sedang menghadapi masalah berat dalam bekerja, maka sebaiknya kamu segera mengubah pikiran tersebut dan berusaha untuk menurunkan tingkat stres.
ADVERTISEMENT
Hal ini dikarenakan stres tidak hanya dapat mempengaruhi mental dan psikologis, tapi juga dapat merusak kesehatan serta menyebabkan berbagai penyakit berbahaya.
Stres menyebabkan gangguan pada berbagai bagian tubuh, mulai dari gusi hingga jantung, dan dapat membuatmu lebih rentan terkena penyakit, menurut riset dari Association for Psychological Science.
Ketika hewan dan manusia merasakan bahaya, tubuh akan mengeluarkan reaksi sinyal dan melepaskan berbagai hormon, seperti epinefrin (adrenalin), norepinefrin, dan kortisol dari kelenjar adrenal yang terletak di atas masing-masing ginjal.
Hormon-hormon ini meningkatkan detak jantung, membuat napas menjadi semakin cepat, meningkatkan kadar gula dalam darah, dan bisa menyebabkan reaksi yang dikenal dengan nama 'fight or flight'.
Ilustrasi stres (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi stres (Foto: Thinkstock)
Saat respons itu terjadi, tubuh akan memakan banyak energi, sehingga proses fisik lain seperti pencernaan, reproduksi, pertumbuhan fisik, dan beberapa aspek sistem kekebalan akan melambat atau berhenti.
ADVERTISEMENT
Sebuah riset di majalah Observer dari Association for Psychological Science, yang dipublikasikan pada Desember 2007 lalu, menemukan tikus yang stres menghasilkan terlalu banyak protein tertentu yang menyebabkan mereka bereaksi berlebihan.
Riset itu juga menunjukkan bahwa orang-orang yang mengalami stres tingkat tinggi di tempat kerja memiliki risiko diabetes tipe 2 lebih tinggi.
Menghilangkan stres (Foto: thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Menghilangkan stres (Foto: thinkstock)
Penelitian tersebut juga menyinggung bahwa hormon stres dapat menyebabkan gangguan kulit, seperti psoriasis, dan eksim. Stres Kronis terbukti mempercepat pertumbuhan sel-sel prakanker dan tumor, serta menurunkan daya tahan tubuh terhadap HIV dan virus penyebab kanker, seperti virus papiloma yang menyebabkan kanker serviks.
Oleh karena itu, bila kamu sering menghadapi situasi yang penuh dengan tekanan, segeralah mencari cara untuk mengatur agar tingkat stresmu tidak terlalu tinggi.
ADVERTISEMENT
Lakukan kegiatan-kegiatan penurun stres yang dapat menenangkan pikiran, seperti misalnya mendengarkan lagu, melakukan yoga atau meditasi, dan perbanyak olahraga ringan seperti jalan-jalan santai.