news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Alasan Tak Ada Peringatan Khusus Sebelum dan Sesudah Erupsi Merapi

11 Mei 2018 10:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Erupsi Gunung Merapi  (Foto: Dok. BNPB)
zoom-in-whitePerbesar
Erupsi Gunung Merapi (Foto: Dok. BNPB)
ADVERTISEMENT
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam siaran pers yang diterima kumparan, Jumat (11/8), mengonfirmasi telah terjadi erupsi di Gunung Merapi pada tanggal 11 Mei 2018 pukul 07.40 WIB. Erupsi Gunung Merapi ini bersifat freatik atau didominasi oleh uap air.
ADVERTISEMENT
PVMBG menjelaskan, ketinggian kolom erupsi mencapai 5.500 meter di atas puncak dan hanya berlangsung satu kali. “Erupsi berlangsung satu kali dan tidak diikuti erupsi susulan,” tulis PVMBG dalam siaran persnya tersebut.
Peristiwa erupsi Gunung Merapi ini memang terkesan terjadi secara tiba-tiba dan mengejutkan. Pasalnya tidak ada peringatan khusus terkait aktivitas vulkanologi gunung ini sebelum terjadinya erupsi. Padahal, biasanya PVMBG rajin memberikan peringatan terkait kenaikan aktivitas gunung-gunung berapi di Indonesia.
PVMBG menjelaskan, “Sebelum erupsi freatik ini terjadi, jaringan seismik Gunung Merapi tidak merekam adanya peningkatan kegempaan.” Namun demikian, sekitar dua jam sebelum terjadinya erupsi, tepatnya pada pukul 06:00 WIB, sempat teramati adanya peningkatan suhu kawah di Merapi secara singkat.
Merapi Mengeluarkan Asap. (Foto: Dok. Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Merapi Mengeluarkan Asap. (Foto: Dok. Istimewa)
Pasca erupsi, PVMBG mencatat aktivitas kegempaan yang terekam di Gunung Merapi juga tidaklah mengalami perubahan dan suhu kawah mengalami penurunan.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, setelah erupsi ini pun PVMBG tidak mengeluarkan peringatan khusus terkait aktivitas vulkanik di Gunung Merapi dan tetap tidak menaikkan status gunung api tersebut.
“Status Gunung Merapi hingga saat ini masih tetap Level I (Normal). Masyarakat diimbau untuk tetap tenang,” pungkas PVMBG.