Alasan Tak Ada Tanda-tanda Akan Terjadinya Erupsi Gunung Merapi

11 Mei 2018 11:36 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gunung Merapi. (Foto: Flickr/hceebee)
zoom-in-whitePerbesar
Gunung Merapi. (Foto: Flickr/hceebee)
ADVERTISEMENT
Erupsi Gunung Merapi yang terjadi pada Jumat (11/5) pukul 07.40 WIB mengejutkan banyak orang karena tidak ada tanda-tanda yang mengawali erupsi tersebut.
ADVERTISEMENT
Biasanya, erupsi gunung berapi akan diawali dengan beberapa tanda seperti peningkatan suhu secara drastis serta sering terjadi gempa tremor. Seperti pada letusan Gunung Merapi pada tahun 2006 lalu misalnya, erupsi diawali dengan beberapa kejadian gempa dan warga pun bisa mulai dievakuasi sebelum terjadinya erupsi.
Menurut Martanto, staf mitigasi Gunung Api Wilayah Timur dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, tak adanya tanda-tanda pada erupsi kali dikarenakan tipe erupsi yang terjadi hari ini di Gunung Merapi adalah erupsi freatik.
“Tipe letusan ada dua, magmatik dan freatik,” kata Martanto saat dihubungi oleh kumparanSAINS (kumparan.com) pada hari Jumat (11/5).
“Letusan magmatik penyebabnya adalah adanya tekanan dari magma itu sendiri.” Maksudnya, letusan magmatik adalah letusan yang berasal dari tekanan gas yang dihasilkan langsung oleh magma.
ADVERTISEMENT
Letusan magmatik ini dapat meningkatkan aktivitas kegempaan karena adanya intrusi (kenaikan) magma ke tempat dengan tekanan lebih kecil dan menciptakan retakan-retakan pada bebatuan yang menyumbat saluran keluarnya magma.
“Aktivitasi kegempaan (yang bisa terekam) sumbernya dari retakan batuan, intrusi magma, ledakan magma atau adanya gesekan tekonik lempeng,” jelas Martanto.
Sementara itu, letusan freaktik bukanlah letusan yang disebabkan oleh magma. “Penyebabnya adalah air bawah tanah yang kemudian berinteraksi dengan magma yang super panas lalu mendidih,” jelas Martanto.
“Terjadilah penguapan, uap ini lama-lama terperangkap dan memberikan tekanan di dalamnya. Hingga akhirnya terjadilah letusan karena tekanan sudah terlalu tinggi.”
Karena bukan disebabkan langsung oleh magma, maka tidak ada tanda-tanda berupa aktivitas kegempaan saat Gunung Merapi meletus pagi ini.
ADVERTISEMENT
Martanto memberikan analogi sederhana mengenai perbedaan letusan magmatik dan freatik, yaitu berupa aktivitaas merebus air dalam panci tertutup.
“Analogi sederhananya, kita memanaskan air di panci yang tertutup dengan menggunakan kompor gas. Ketika pancinya meledak ini yang disebut freatik. Tapi ketika tabung gasnya yang meledak ini yang disebut magmatik. Kegempaan hanya merekam aktivitas 'tabung gas'-nya,” paparnya.