Anak-anak Gorila Sudah Bisa Merusak Perangkap yang Dipasang Pemburu

27 Maret 2018 7:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak-anak gorila (Foto: Dian Fossey Gorilla Fund)
zoom-in-whitePerbesar
Anak-anak gorila (Foto: Dian Fossey Gorilla Fund)
ADVERTISEMENT
Beberapa hari setelah seorang pemburu memasang perangkap yang membunuh seekor gorila gunung muda di Volcanoes National Park, Rwanda pada tahun 2012, para peneliti menyaksikan suatu hal yang mencengangkan.
ADVERTISEMENT
Dua ekor gorila muda berusia empat tahun bersama-sama mencoba untuk merusak perangkap-perangkap berjenis sama dengan perangkap yang membunuh kawan mereka tersebut.
“Untuk pertama kalinya kami melihat gorila muda melakukan hal ini. Saya belum pernah mendengar ada anak dari hewan lain bisa merusak perangkap,” kata Veronica Vecellio dari Karisoke Research Centre, Dian Fossey Gorilla Fund di Rwanda kepada National Geographic.
“Kami adalah peneliti dan pemilik data terbesar terkait gorila-gorila liar….. jadi saya akan sangat terkejut bila ada orang lainnya yang pernah melihat hal ini.”
Anak-anak gorila (Foto: Dian Fossey Gorilla Fund)
zoom-in-whitePerbesar
Anak-anak gorila (Foto: Dian Fossey Gorilla Fund)
Ribuan perangkap dipasang oleh pemburu daging hewan liar untuk menangkap antelop dan hewan lain yang biasa mereka makan. Walaupun para pemburu mengaku tidak mencari primata, terkadang gorila muda terkena perangkap itu dan mati.
ADVERTISEMENT
Perangkap tersebut dipasang dengan mengikatkan tali ke cabang batang bambu dan membengkokkannya ke tanah, kemudian ditahan dengan menggunakan tongkat atau batu. Kemudian, perangkap tersebut disamarkan dengan daun kering dan ranting.
Gorila timur yang memiliki nama ilmiah Gorilla beringei beringei kini berstatus terancam punah. Gorila dewasa cukup kuat dan besar, sehingga bisa bebas dari jeratan perangkap. Karena itu, kebanyakan korbannya adalah anak-anak.
Anak-anak gorila yang terkena perangkap akan mengalami luka ketika berusaha untuk melepaskan diri, seperti tulang yang terkilir dan luka yang bernanah.
Anak-anak gorila (Foto: Dian Fossey Gorilla Fund)
zoom-in-whitePerbesar
Anak-anak gorila (Foto: Dian Fossey Gorilla Fund)
Vecellio dan timnya setiap hari berkeliling taman untuk mencari apakah ada gorila yang terjebak dan kemudian melepaskannya.
Namun pada tahun 2012, seekor pelacak lokal bernama John Ndayambaje menemukan sebuah perangkap dekat klan gorila Kuryama. Ketika ia mencoba melepaskan perangkap itu, seekor gorila jantan dominan memberi peringatan agar ia menjauh.
ADVERTISEMENT
“Tiba-tiba dua anak gorila --Rwema si jantan dan Dukore si betina-- yang berusia empat tahun berlari ke arah perangkap tersebut,” tulis Ker Than dari National Geographic, dilansir Science Alert.
Disaksikan oleh Ndayambaje dan beberapa orang turis, Rwema melompati batang pohon yang dibengkokkan dan merusaknya, sementara Dukore melepas ikatan tambang.
Bahkan mereka bisa menemukan perangkap lain dan dibantu oleh gorila muda lainnya, mereka merusak perangkap tersebut.
Anak-anak gorila (Foto: Dian Fossey Gorilla Fund)
zoom-in-whitePerbesar
Anak-anak gorila (Foto: Dian Fossey Gorilla Fund)
Para peneliti menduga anak-anak gorila ini sudah mengetahui bahaya dari perangkap buatan pemburu dan sudah belajar melepas perangkap tersebut sebelumnya.
Meskipun para peneliti bisa saja mengajari gorila lainnya cara untuk melepas perangkap, Vecellio dan timnya mengatakan hal tersebut tidak etis dan dapat mengacaukan perilaku alami gorila.
ADVERTISEMENT
Mereka hanya bisa berharap agar anak-anak gorila tersebut bisa mengajarkan pada teman-temannya bagaimana cara melepas perangkap.
“Kita tidak bisa mengajarkan mereka. Kami mencoba sebisa mungkin agar tidak mengganggu gorila. Kami tidak ingin mengacaukan perilaku alami mereka,” kata Vecellio.