Analisis DNA Ungkap Mengapa Kelelawar Vampir Minum Darah

20 Februari 2018 13:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kelelawar Vampir (Desmodus rotundus). (Foto: Oasalehm via Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Kelelawar Vampir (Desmodus rotundus). (Foto: Oasalehm via Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Kelelawar seringkali dihubungkan dengan vampir karena kesukaan mereka menghisap darah korbannya. Bahkan, ada jenis kelelawar yang disebut sebagai kelelawar vampir.
ADVERTISEMENT
Sebuah studi terbaru yang melakukan analisis DNA kelelawar vampir menunjukkan, alasan mereka menyukai darah bukan karena mereka jelmaan dari makhluk menyeramkan tersebut.
Ternyata, kelelawar vampir memiliki gen berbeda yang membuat mereka memiliki daya tahan tubuh dan metabolisme makanan yang berbeda dengan makhluk lainnya. Kelelawar ini juga memiliki mikroba di dalam perut yang memungkinkan mereka untuk meminum darah.
Ada 280 jenis bakteri yang ditemukan pada kotoran kelelawar. Padahal pada hewan lain, bakteri-bakteri ini akan menyebabkan mereka sakit.
Kelelawar Vampir (Desmodus rotundus). (Foto: Gerry Carter via Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Kelelawar Vampir (Desmodus rotundus). (Foto: Gerry Carter via Wikimedia Commons)
“Data yang kami kumpulkan menunjukkan adanya hubungan evolusioner yang erat antara microbiome (komunitas kuman) pencernaan dan genom kelelawar vampir yang membuat mereka dapat beradaptasi terhadap sanguivory (makan dengan cara meminum darah),” kata Dr Marie Zepeda Mendoza dari University of Copenhagen di Denmark yang melakukan analisis DNA ini, dilansir BBC.
ADVERTISEMENT
Kelelawar vampir telah berevolusi untuk meminum darah. Mereka memiliki gigi tajam yang bisa menembus pembuluh darah serta ginjal yang bisa memproses makanan tinggi protein.
Darah sendiri diketahui memiliki protein tinggi (93 persen), namun hanya satu persen karbohidrat dan sedikit vitamin. Selain itu, darah bisa membawa penyakit.
Selain adanya evolusi pada organ tubuh kelelawar vampir, para peneliti juga menemukan bahwa genom kelelawar vampir ‘jumping genes’ (sekuen DNA yang bisa berubah posisi di dalam genom).
Genom ini ditemukan pada wilayah di mana respons imun, pertahanan terhadap virus, lipid dan metabolisme vitamin. Keunikan genom ini memainkan peranan penting mengapa kelelawar vampir memiliki pola makan yang spesial.
Hal unik lainnya dari jenis kelelawar ini, microbiome dalam perut kelelawar vampir ditemukan berbeda dari kelelawar lain yang memakan nektar, buah, atau daging. Peneliti menduga mikroorganisme yang ada di perut kelelawar vampir ini juga terlibat dalam uniknya sistem pencernaan, imunitas, dan kesehatan kelelawar peminum darah ini.
Kelelawar Vampir (Desmodus rotundus). (Foto: Ltshears via Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Kelelawar Vampir (Desmodus rotundus). (Foto: Ltshears via Wikimedia Commons)
Kelelawar vampir yang bernama latin Desmodus rotundus ini adalah satu dari tiga mamalia yang bisa hidup hanya dengan darah. Mereka adalah makhluk nokturnal (malam) yang kerap menghisap darah sapi dan hewan lainnya, bahkan kadang-kadang mereka menghisap darah manusia.
ADVERTISEMENT
Mereka mencari makanan dengan cara membuat lubang dekat dengan pembuluh darah mangsanya menggunakan gigi mereka, kemudian menjilat darah tersebut.